Maka dari itu, pihak sekolah bekerja sama dengan komite dan masyarakat membangun gedung sekolah darurat agar Kegiatan Belajar dan Mengajar bisa berjalan dengan baik. Di sekolah ini ada tiga ruang kelas darurat yang di bangun.
Akan ada masa sulit dalam proses belajar dan mengajar yakni pada saat musim hujan tiba. Ruang kelas yang dipenuhi lumpur dan atap yang bocor akan semakin membuat guru dan siswa tidak nyaman. Siswa kadang kala di gabungkan dengan siswa pada kelas lain agar dapat melanjutkan belajar mereka.
Miris memang melihat kondisi sekolah seperti ini. bagaimana mutu endidikan dapat terpenuhi, jikalau fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar saja tidak memadai bahkan didak ada kenyamanan sama sekali. Sudah beberapa kali pihak sekolah ini mengajukan permohonan untuk mendapatkan gedung baru, tapi selalu saja mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan. Pihak sekolah diminta untuk besabar karena masih banyak sekolah yang lebih membutuhkan.
Lucu memang sistem penilaian yang terjadi di daerah kita ini. tim Info NTT mencoba menulusuri ke beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Kupang. Dari hasil penulusuran ini, kami mendapatkan banyak sekolah yang gedungnya masih layak pakai tapi masih mendaptkan dana untuk pembangunan gedung baru dan rehab.
Apakah hati dan peraaan kita sudah tidak ada lagi melihat saudara-saudara, anak-anak kita yang ada di beberapa sekolah terpencil masih belum bisa menikmati fasilitas seperti sekolah lain, contohnya, gedung sekolah baru (tembok), lab komputer, ruang perpustakaan dan masih banyak lagi fasilitas sekolah lainnya.
Coba kita lihat, ketika musim hujan mereka berlarian mencari keteduhan dan kenyamanan hanya untuk menjamin bahwa esok lusa mereka tidak sengsara. Ayo, pemerintah daerah. Coba bangkit dan bukalah wawasan berpikirmu, agar esok lusa anak-anak kita, penerus daerah flobamora ini dapat bersaing dengan daerah-daerah lain. Karena ada yang bilang bahwa, apa yang kita tanam hari ini, itulah yang kita tuai esok lusa. Salam perubahan. (Chris & Frans)