Memperingati Isra’ Mi’raj, Pak Presiden bercerita

Kupang, -.infontt.com.– Memperingati hari Isra’ Mi’raj, Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo berpidato di Pesantren Tegalrego, Magelang, Jawa Tengah. Berikut petikan berita yang diturunkan oleh detiknews.

Magelang – Presiden Joko Widodo memperingati peristiwa Isra Mi’raj di Pondok Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi bercerita soal perjuangan masa mudanya.
“Kompetisi dan persaingan sama saja. Kenapa harus saya sampaikan ini? Karena sekarang yang namanya persaingan bukan antar individu dengan individu lagi, bukan antarkota, bukan antarprovinsi lagi. tapi negara dengan negara,” ucap Presiden Jokowi.

Hal itu disampaikan dalam sambutan Isra Mi’raj di Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jateng, Rabu (4/5/2016) malam. Jokowi mengenakan kemeja putih dan jas dengan sarung dan kopiah hitam. Hadir ribuan santri pria di acara itu.

Turut mendampingi Presiden Jokowi, yaitu Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Tim Komunikasi Presiden Ari Dwi Payana, Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko dan pejabat setempat. Mereka kompak berkopiah.

Tema kompetisi global dipaparkan Jokowi karena yang berkaitan Isra Mi’raj sudah dipaparkan oleh ustaz sebelumnya. Jokowi menjelaskan, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah dimulai awal tahun ini, membuat hubungan antarnegara tak lagi bersekat.

Orang Indonesia bisa berdagang atau bekerja di negara lain di ASEAN, begitu juga sebaliknya. Belum lagi bicara persaingan lebih luas dalam konteks ekonomi blok Tiongkok, Amerika dan Uni Eropa.

“Tadi saya bisik-bisik dengan Kyai Yusuf (pimpinan pesantren), bagaimana santri di sini. Dipersiapkan jadi wiraswastawan, disiapkan jadi entrepreneur, disiapkan jadi pedagang,” kata Jokowi.

“Kalau jadi nelayan, jadi nelayan yang profesional. Kalau ingin jadi pejabat, jadi pejabat yang profesional. Karena tanpa persiapan-persiapan itu kita akan sulit memenangkan persaingan yang sudah terbuka,” imbuh Jokowi.

Kepada para santri, Jokowi juga berpesan salah satu cara memenangkan persaingan adalah belajar dan bekerja lebih giat dibandingkan dengan yang lain. Hal itu pula yang pernah dilakukan Jokowi.

“Para santri membayangkan ndak persaingan akan seperti apa?” tanya Jokowi.

“Ndak…” jawab mayoritas santri.

“Gini, jadi kalau nanti ada yang ingin bekerja, misalnya berdagang ke Singapura atau Brunei atau Malaysia, kalau mereka berdagangnya hanya pagi pukul 08.00-16.00, para santri berdagangnya pukul 08.00 sampai tengah malam,” papar Jokowi.

“Ya harus bersaing seperti itu. Kita punya kelebihan apa? Kalau waktu, ya berani lakukan. Saya juga dulu sama, saat masih remaja. Orang tua saya tidak mampu, terus kelebihan saya apa. Kalau yang lain belajar 2 jam, saya 4 jam,” ucap Jokowi.

Menurut Jokowi santri adalah aset bangsa Indonesia. Jika dipersiapkan dengan baik, maka bisa memenangkan persaingan ke depan.

“Kita harus belajar bagaimana memenangkan sebuah persaingan. Dengan cara apa? Ilmu ditambah, kerja keras ditambah, belajar ditambah. Apapun, pengalaman ditambah. Kalau senang teknik ya masuk teknik. Kalau senang pertanian, masuk pertanian,” kata Jokowi disambut tepuk tangan.

Usai memberikan sambutan, Presiden Jokowi dan rombongan selanjutnya menuju Yogyakarta untuk menginap. Besok akan dilanjutkan beberapa agenda di Yogyakarta. Sementara seharian ini, Jokowi meresmikan 3 pasar, yaitu di Banyumas, Kebumen dan Purworejo.
(bal/tor)

Kru infontt.com dan Tabloit INFO NTT mengucapkan selamat memperingati Isra’ Mi’ra kepada segenap kaum Muslim. Semoga dua hari keagamaan yang dirayakan/diperingati pada satu hari ini semakin mempererat persaudaraan sebagai sesama umat beragama dan toleransi antarumat beragama semakin dapat dilirik dicontohi di dunia internasional.

Pos terkait