Pembangunan jalan Jalur Poros Tengah cukup memberi efek positif bagi pembangunan di daerah ini. Secara khusus di bidang pariwisata.
Setelah membantu memboomingkan Tempat Wisata Gunung Fatule’u, jalan yang dibangun sejak tahun 2012 silam, ini membantu memperpendek jarak akses ke salah satu situs sejarah, Gua Sobe Sonbai III di Desa Kau’niki, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang.
Perlahan namun pasti, satu per satu keindahan alam dan aset-aset pariwisata yang ada di Kabupaten Kupang mulai disingkap.
Kendati terletak di wilayah Kecamatan Takari, Gua Sobe Sonbai III ini, sebelumnya, akses ke tempat ini dijangkau melalui jalan dari arah Takari. Hal ini tampak dari Monumen yang dibangun menghadap ke arah Utara.
Tempat tersebut akan pendek jalur tempuhnya jika pengunjung mengambil rute perjalanan jalur poros tengah, yang mana akhir-akhir ini tengah menjadi trend baru masyarakat Kabupaten Kupang dan sekitarnya pada hari libur.
Pantauan infontt.com, ke situs bersejarah tersebut, tampak, tidak sedikit pengunjung yang datang kesana. Para pengunjung itu, ada yang berkelompok, dengan keluarga dan ada juga yang berpasang-pasangan. Tak ketinggalan para anak-anak muda setengah labil, yang datang mengunjungi tempat tersebut dengan tujuan tak lain, mengabadikan keindahan alam sepanjang jalur poros tengah hingga di tempat bersejarah tersebut secara swafoto.
Jalan di sepanjang jalur poros tengah semuanya dipastikan hampir keseluruhan kondisi jalannya masih licin mulus. Di kiri kanan jalan terdapat hutan lindung, yang menambah kesejukan dalam melakukan perjalanan melaluinya.
Jarak Situs bersejarah itu dari Jl. Timor Raya di Camplong (pertigaan Jalur poros tengah dan Timor Raya) kurang lebih 25 km. Keindahan panorama yang disuguhkan di sepanjang perjalanan melintasi poros tengah membuat jarak tersebut tak ada artinya.
Berbeda dengan lokasi air terjun Taplel di Oesusu, di Gua Sonbai ini, telah dibangun fasilitas penunjang antara lain, rabat beton hingga ke pintu masuk gua. Gazebo dengan desain modern. Keberadaan gazebo-gazebo bernuansa modern ini menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap pengunjung untuk sekadar singgah dan rehat sebentar disana. Para pengunjung langsung menggunakan badan jalan jalur Poros Tengah sebagai tempat parkir, yang tentunya masih GRATIS untuk saat ini.
Tempat wisata ini dikelola oleh pemerintah daerah. Meski tak ada karcis retribusi masuk alias masih gratis, tampak seorang Polisi Pamong praja siaga disana. Entah apa yang disiagai!. Sebab terlihat di beberapa sisi, banyak sampah berserakkan. Ini dikarenakan tak satu juga ditemukan tempat untuk menaruh sampah. Maka, dengan leluasa pengunjung yang pada umumnya acuh tak acuh dengan kebersihan lingkungan dan area wisata itu dengan leluasa membuang sampah secara sembarangan.
oh ya..untuk mencapai tempat ini dengan sepeda motor, jangan lupa, perhatikan bahan bakar agar bisa mencukupi, sebab ketika mendatangi tempat ini, infontt.com dalam perjalanan pulang, mendapati beberapa pengunjung yang kehabisan bahan bakar di tengah jalan(dn)
selain situs sejarah gua sonbai,ad jga situs sejarah pahlawAn tradisional Toto Smau berupa Gua bertingkat disebuah btu besar yg dinamakan Fatuoni yg jaraknya sekitar 3 km dri Gua sonbai…