Winston Rondo Sesalkan Penutupan SMAN 3 Amabi Oefeto Timur

Winston Rondo

Kupang-infontt.com,- Tanggapan keras terkait tindakan Dinas Pendidikan  dan Kebudayaan Provinsi NTT yang menutup SMA Negeri 3 Amabi Oefeto Timur, Kabupaten Kupang datang dari anggota komisi V DPRD Provinsi NTT, Winston Rondo.

“Mereka ini tidak bekerja secara maksimal sesuai tugas pokok mereka masing-masing sehingga tiba-tiba menutup sekolah tersebut,” cetusnya saat di wawancarai media ini, Selasa (5/9/2017) sore.

Bacaan Lainnya

Politisi Demokrat ini mempertanyakan pula, sudahkah Dinas pendidikan turun memantau pelaksanaan proses belajar mengajar satuan pendidikan yang terancam ditutup tersebut, dan kejadian ini sangat disayangkan.

“Persoalan ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami komisi V untuk melakukan evaluasi terhadap dinas pendidikan sebagai institusi yang menyelenggarakan pendidikan,” bebernya.

Menurutnya, masalah di SMA Negeri 3 Amabi Oefeto Timur sudah Ia dengar dan masalah tersebut hanyalah hal sepele yang tidak dapat diselesaikan secara baik oleh dinas pendidikan provinsi NTT.

“Dinas sangat ngawur dan kaku dalam menyikapi persoalan ini, asal tidak ada ijin langsung ditutup. Ini kan hal lucu yang dipertontonkan dinas pendidikan,” kesalnya.

Winston juga menambahkan, jika dinas pendidikan arif dan bijaksana serta bisa melakukan pendekatan secara persuasif, maka hal-hal yang belum dilengkapi itu bisa merupakan hal sepele yang bisa diselesaikan.

“Saya berharap masyarakat tidak demo, tapi jika cara dinas pendidikan seperti ini ya mau bagaimana lagi. Saya kasihan siswa-siswi tersebut, mereka bukannya belajar, tapi malah sebaliknya datang memperjuangkan nasib sekolah mereka yang ditutup,” ujarnya.

Menurut ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kupang ini,  persoalan tersebut menjadi tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh Dinas Pendidikan dan penyelenggara pendidikan di di provinsi NTT. “Waktu SMA ini diurus oleh Kabupaten, mereka fleksibel. Jadi disamping mereka uji coba terima siswa, mereka juga urus ijin dan itu tidak rumit. Tapi setelah ditangani oleh Provinsi, asal tidak ada ijin langsung ditutup dan tidak mau dikompromi,” ungkap Winston.

Winston Rondo juga mengingatkan Dinas terkait agar dalam mengelola pendidikan tidak menggunakan satu sudut pandang saja akan tetapi harus melihat dari sudut pandang lainnya secara komprehensif.

Penutupan sekolah tersebut, nilai Winston, tidaklah etis dan dinas tidak paham cara berkomunikasi dengan baik. Bahkan Ia menduga keras bahwa dinas pendidikan provinsi NTT gagap dan bingung dalam mengurusi banyaknya tanggung jawab baru.

“Komisi V akan melakukan evaluasi serius terkait kinerja di dinas pendidikan terhadap penyelenggaraan pengelolaan SMA dan SMK se-NTT, janganlah mengedepankan arogansi dan egoisme dalam pengelolaan pendidikan di daerah ini,” tegasnya.

Bagi Winston, yang paling penting adalah melakukan evaluasi internal dan eksternal untuk dijadikan dasar dalam mengambil kebijakan pengendalian mutu pendidikan di NTT.

“Yang seharusnya menjadi pertanyaan bersama adalah berapa banyak perhatian yang diberikan kepada satuan satuan pendidikan tersebut untuk meningkatkan mutu layanan mereka,” pungkasnya.

*Chris Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *