Kupang-InfoNTT.com,- Pemerintah Kabupaten Kupang gelar pengukuran dan publikasi stunting selama dua hari (16-17/ 12/2022) di Hotel Gajah Mada Kota Kupang.
Wakil Bupati Kupang, Jerry Manafe, SH.,M.Th, kepada media usai kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini sudah selesai pada aksi ke-8.
Ia juga menyampaikan bahwa angka stunting bisa diturunkan dengan cara kolaborasi, kerja sama antara instansi terkait, para camat dan kepala desa. Ia mengharapkan agar dinas-dinas turun langsung ke desa atau puskesmas harus menginformasikan dan ikut sertakan camat, kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, karena ini penting.
Wabup menambahkan, cara lain menurunkan stunting yakni setiap desa anggarkan dari dana desa untuk Pemberian Makanan Tambahan. Yang mana hal ini sudah ada desa yang buat, namun juga masih banyak desa yang belum laksanakan.
“Tadi ada laporan dari kepala puskesmas Amarasi barat, bahwa ada desa di Amarasi Barat yang PMT-nya hanya dikasih bskuit Regal. Saya lihat ini jauh sekali sedangkan dananya berapa? Saya harapkan PMD harus lihat kembali untuk evaluasi, jangan sampai LPJ (Laporan Pertanggung jawaban) itu fiktif,” ujar Jerry Manafe.
Menurut Wabup, penuntasa masalah stunting ini menyangkut kemanusiaan, di mana banyak anak-anak yang kurang gizi. Kegiatan ini juga hanya dihadiri 8 kecamatan dari total 24 kecamatan di Kabupaten Kupang.
“Kita maklumi yang dari Amfoang mungkin karena cuaca dan lain sebagainya. Tetapi seharusnya diusahakan hadir karena ada hal penting yang dibicarakan dalam aksi 5, 6, 7 dan 8 bersama OPD. OPD diundang banyak tapi yang hadir hanya 50 persen,” katanya.
Jerry Manafe mengecam cara kerja lambat seperti ini maka angka stunting pun sulit diturunkan. Ia berharap semua elemen bekerja serius dan harus berkolaborasi dengan baik.
Laporan: Mese Ataupah