Songsong Pilgub NTT, Relawan MLL Menggunakan Pola Gotong Royong

Kupang-infontt.com,- Menanggapi persoalan terkait postingan kasus E-KTP yang mengaitkan calon Gubernur NTT, Melki Laka Lena (MLL), maka Merlin Wenggo Aspri Melki Laka Lena mengatakan, relawan MLL selalu ditanyai berbagai kalangan.

“Untuk itu mewakili Relawan Melki Laka Lena (MLL) kami perlu sampaikan beberapa hal terkait dengan isu tersebut, dimana ada yang menyebarkan opini tentang keterlibatan Melki Laka Lena dalam kasus E-KTP,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Merlin menjelaskan bahwa pemilihan Gubernur NTT 2018 harus menjadi ajang pendidikan politik yg sehat bagi warga NTT. MLL selalu mengingatkan seluruh pendukung untuk memberikan pendidikan politik yang sehat terkait data, fakta, informasi dan analisa tentang berbagai hal kepada masyarakat luas.

“Postingan yang menjadi kontroversi ini dilakukan oleh orang atau sumber yang tidak jelas. Tim IT kami sedang melacak soal ini agar dapat memperjelas siapa yang memposting pertama kali dan para pihak yg pertama kali sebarluaskan tulisan ini,”ujarnya.

Ditambahkan Merlin, Subtansi tulisan tersebut tidak berdasar data dan fakta sehingga membentuk opini yang sesat tentang Melki Laka Lena. MLL tentu tidak ingin politik di NTT berdasar fitnah atau tuduhan tanpa dasar. Menurut Merlin, penulis dan siapa saja yang ingin memberi opini harus berdasar data dan bukti yang jelas sehingga publik NTT mendapat data yang obyektif.

“Sejak awal Sayembara Ayo Bangun NTT sampai proses pilgub saat ini, kami sudah menjawab berbagai tuduhan ini. Bahwa MLL dan seluruh pendukungnya memakai pola gotong royong berbagai kekuatan alumni kelompok Cipayung dan lainnya mulai dari Jakarta – Kupang dan berbagai tingkat ll se NTT,”tegasnya.

Dijelaskan Merlin, jangankan publik NTT, Setya Novanto juga bertanya darimana dana kekuatan MLL dalam membuat semua kegiatan ini karena sampai saat ini MLL belum pernah meminta dan dikasih bantuan oleh Setya Novanto dan para tokoh nasional lainnya.

“Melki Laka Lena selama ini membantu para tokoh nasional antara lain Purnomo Yusgiantoro, Sri Sultan HB X, Surya Paloh, Agung Laksono, Setya Novanto dan lainnya selalu fokus pada bidang sosial politik dan tidak masuk aspek lainnya. Kasus juga E-KTP terjadi sebelum MLL membantu Setya Novanto dan selama ini kami tidak pernah melibatkan diri dalam aspek apapun terkait hal tersebut,”kata Merlin.

Menurutnya, kasus hukum E-KTP sedang berjalan di KPK dan semua pihak bisa memantau melalui media massa. Kita hormati proses yang berjalan sehingga KPK bisa membuka apa dan siapa saja yang terlibat.

“Banyak pihak yang mendesak kami untuk membawa kasus ini sebagai pencemaran nama baik ke ranah hukum. Dan kami lagi pertimbangkan dengan serius sambil koordinasi dengan aparat penegak hukum. Kami mengajak semua pihak baik kandidat, tim sukses dan simpatisan untuk jadikan ajang politik pilgub NTT dan pilbup se NTT sebagai pesta demokrasi yang sehat. Kita berikan data, informasi dan program yang sehat bagi publik NTT,” ujar Merlin

(*Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *