Solusi Mengatasi Kekeringan Bersama Marthen Dira Tome

Bupati Sabu Raijua, Marthen Luther Dira Tome

Kupang-infontt.com,- Seringkali setiap tahunnya, Indonesia mengalami kondisi dimana musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya kekeringan di beberapa daerah, khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kejadian ini terus berulang dan berulang. Banyak pihak yang dirugikan oleh kondisi kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan. Salah satunya adalah petani yang tanamannya terancam gagal panen karena kekeringan. Selain itu, kekeringan juga menyebabkan air bersih menjadi langka dan mahal di beberapa tempat.

Bacaan Lainnya

Mengingat kondisi yang hampir selalu terjadi setiap tahunnya ini, diperlukan cara mengatasi kekeringan yang setidaknya dapat menangani dan membantu kita melewati kondisi yang satu ini.

Marthen Dira Tome, Bupati Sabu Raijua ketika berdiskusi bersama Komunitas Media Online (KOWMEN NTT), Sabtu (3/9) di kediamannya mencoba berbagai pengetahuan mengenai cara mengatasi kekeringan di NTT.

Dira Tome mengatakan bahwa, salah satunya cara adalah dengan membuat embung alias penampung air hujan. Nantinya, embung ini dapat digunakan sebagai penyedia air ketika musim kemarau panjang tiba. Embung ini dapat membantu untuk mengairi tanaman-tanaman yang ‘terjebak’ ketika musim kemarau tiba, sehingga tanaman-tanaman tersebut tidak akan mati karena kekurangan air.

“Cara ini cukup efektif dan dapat digunakan oleh para petani, mengingat seringnya terjadi gagal panen karena kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan di daerah kita ini,” ungkapnya.

Ia menambahkan, semakin besar embung yang dibuat maka akan semakin banyak pula air yang tertampung, maka akan semakin banyak pula lahan dan tanaman yang dapat diairi.

Selanjutnya, ketika musim kemarau banyak sumber air yang mengalami kekeringan. Misalnya, waduk. Untuk mengatasi hal tersebut maka cara mengatasi kekeringan yang dapat dilakukan adalah dengan mencegah waduk mengalami pendangkalan. Pasalnya, jika terjadi pendangkalan maka kapasitas air dalam waduk akan berkurang dan menyebabkan waduk menjadi cepat kering ketika musim kemarau tiba.

Penyebab dari pendangkalan ini menurut Dira Tome adalah, karena adanya sedimentasi butiran tanah yang dibawa oleh aliran sungai dari daerah hulu akibat dari rusaknya ekosistem hulu. Untuk menghindari pendangkalan waduk ini, maka perlu dilakukan pengerukan agar waduk menjadi lebih dalam lagi. Dengan begitu, waduk pun mampu menampung air lebih banyak lagi.(Chris Bani)

Bupati Sabu Raijua, Marthen Luther Dira Tome

Pos terkait