Si Badut Bergumam saja (ratapan anak kampung)

Si Badut Bergumam Saja (ratapan anak kampung)

 
Baiklah bangsa-bangsa merayap, jika tidak hendak dimakan dia yang sedang merayap. Dia tidak kelihatan sedang terbang dengan sayap. Tapi dia terus menerjang dalam kegamangan kaum yang berdalih, beriman dan pongah gagah bertegap.
 
Baiklah negeri-negeri merunduk, jika tidak hendak ditekuk hingga menunduk. Dia tidak menggunakan tombol penekuk lutut. Tapi dia terus mengantar teror dalam kekalutan kaum yang berasumsi, berkhayal dan lalai berbuntut.
 
Baiklah suku-suku bangsa merangkak, jika tidak hendak disedot habis hingga tersisa rangka. Dia tidak menunjukkan sedotan bagai vacuum power. Tapi dia terus menelan korban yang mengurangi jumlah penghuni kota dan mengakumulasi mereka di kolong bersisa bangkai.
Baiklah kaum beriman bertobat, jika tidak hendak meringkuk di ruang penuh obat. Dia dapat menunjukkan kelas kelemahannya. Tapi siapakah yang sudah menemukan penangkalnya yang dapat menghentikan langkahnya, sobat?
Baiklah kaum bangsawan dan hartawan berbagi, jika tidak hendak dijadikan bangkai bagai jasad hewan. Dia tak minta untuk kemuliaan tapi dia menunjukkan makhotanya dan menguras harta kekayaan negri terkaya sekalipun.
 
Baiklah…
Baiklah…
Akh… .
Sudahlah!
Mereka lebih berakal daripada kau!

 

Amarasi Selatan, 24 Maret 2020
Heronimus Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *