Mawar Putih di Kesunyian Fuimelang

diunduh dari Pinterest

Mawar Putih di Kesunyian Fuimelang

 

Ke taman Fuimelang ketika surya menyongsong
Kutatap mawar putih menebar aroma mewangi
Si mawar bagai magnit menarik diriku mendekat
Kudekati …
Makin kudekati…
Hingga kami saling mendekap.
Kudekap batang berdurinya
Ia menyerah pasrah padaku.

Kubawa sang batang berduri itu
Kubenamkan dengan ketulusan cintaku
Kurawat dengan keikhlasan hatiku
Kusirami dengan kemurnian embun rasa

Sekalipun deduri aksesori ragamu
Tetaplah kau mawar penghantar aroma mewangi
Sang kumbang menghampiri makhotamu
Kutatapi dengan senyum kebencian
Mengapa aku yang layu berkeringat, kau yang diayu berkecamuk?

Mawar putihku,
Terpaan mentari menyengat ragamu
Aku terpana belaka ketika kau nyaris tewas.
Aku tak mengharap kau hanya kenangan belaka.
Maka,
Sekalipun durimu menusuk jemariku
Sekalipun kau menyakiti jelusi hatiku
Sekalipun kau meremas rasa rinduku
Aku ingin kau tetap hidup
Hidup untuk menghiasi Taman Fuimelang
Agar aku dapat menikmati putih warna bibirmu
Dan kutelisik ketulusan jiwa dari boroknya sang kumbang.

Malam ini,
Ketika rindu menghantui
Aku ingin pagi segera tiba
Agar kabar asmara tak berkabut
Hingga sunggingan senyum meronakan gegaris wajah
Di sana mawar putihku ‘kan tumbuh berseri
Menyambut surya pagi kenangan masa.
Di sana harapan,
Kesabaran dalam rasa cinta yang kuat untuknya.

Anugerah…
si Mawar Putihku berkabar lah dari Fuimelang
Jangan kau buat aku jatuh cinta pada mekar dan wangimu saja,
Kumohon, jangan mekar dan wangimu hanya sebentar,
Kumohon, aku tak hendak lelah merawatmu.
Kumohon jangan tinggalkan kenangan pahit padaku.

Kau, sang Mawar Putih dari Fuimelang

 

KolmaleiKol Manimabi

Di hari yang spesial untukmu Anugerah, Terima kasih telah menjadi Mawar Putihku.
Dengan segenap kekuatan cinta, aku menunggumu..

 

Bikoen_Menifo, 5 Maret 2020

Pos terkait