
Kupang-infontt.com,- Pemberdayaan yang telah dibuatkan Perbup oleh Pemda Kabupaten Kupang salah satunya Program Taman Eden. Dimana ini merupakan bentuk dukungan penuh Pemda terkait dengan pengelolaan dana desa serta pembangunan yang ada di setiap Desa di Kabupaten Kupang.
Melihat potret pertanian inilah maka perlu ditunjukan kepada publik sebagai potensi asli dari desa maka program ini pun lalu diterima dan dikelola oleh setiap desa. Seperti yang di kutip dari wawancara bersama Kepala Desa Nitneo, Yakub Apaut yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (05/07/18).
“Taman Eden Tahun 2016 menggunakan anggaran 270.000.000 (270 juta). Dimana penggunaannya meliputi persiapan lahan dan pengadaan 200 bibit pepaya redlady dan pepaya california, 200 pisang susu, pisang goreng, 450 anakan naga dan ada juga satu unit sumur bor, kandang ayam serta rumah kebun,”jelas Kades Nitneo.
Menurutnya, pengelolaan Taman Eden ini berjalan dengan baik, karena di Desa Nitneo sendiri pengelolaannya terbuka bersama masyarakat yang sudah di kelompokan. Hal ini dimaksud agar masyarakat dapat terlibat dalam pengelolaan taman eden yang sudah terfasilitasi dengan baik.
Pengelolaan taman eden yang didirikan tahun 2016 di Desa Nitneo ini sendiri telah memberikan Pendapatan Asli Desa yakni tahun pertama panen pepaya dan buah naga mencapai 6.000.000 (6 juta rupiah) dan untuk tahun kedua ini pepaya pada umumnya ada penurunan, tetapi dapat di bantu dari panen pisang dan buah naga sehingga menghasilkan hasil yang sama.
“Dengan hasil di tahun pertama dan juga hasil jual yang kita dapat makakita juga sudah bagikan kepada pemilik lahan, kelompok pengelola, dan sisanya masuk ke Pendapatan Asli Desa,”ujarnya.
Dari hasil ini Kades Nitneo punya harapan penuh dari pengelolaan Taman Eden untuk keberlangsungan dan berlanjutnya program Taman Eden ke depan.
“Harapan saya bahwa dengan adanya program ini kita sebagai masyarakat di Desa Nitneo bisa mempergunakan dan mengelola kebun yang ada ini dengan baik dan dapat dikembangkan menjadi suatu usaha yang membuahkan kesejahteraan bersama,” jelas Yakub.
Laporan: Rocky Tlonaen dan Julio Faria
Editor: Chris Bani