Kupang-infontt.com,- Meydi Simon Legifani (23), warga Desa Niukbaun, Kecamatan Amarasi Barat, diamankan di Polres Babau, Jumat (15/7), lantaran menyamar sebagai Polisi Militer (PM) gadungan.
Kepada wartawan Simon mengakui bahwa dirinya bukan seorang Polisi Militer dan Ia ditangkap oleh Polisi Lalulintas (Polantas) Polres Kupang pagi tadi pukul 09.00 wita, saat sedang melakukan operasi rutin di depan Satlantas Polres Kupang.
“Saya bukan polisi militer melainkan Mahasiswa Akademi Maritim Nusantara Cilacap Jawa Tengah dan juga aktif sebagai anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) sejak bulan Agustus tahun 2015,”ungkap PM gadungan ini yang mengaku menyamar sebagai PM gadungan berpangkat sersan mayor.
Ia menambahkan, pakaian yang dikenakan merupakan jatahnya sebagai anggota Menwa, sedangkan pangkat dan lambang Tentara Nasional Indonesia (TNI) diperolehnya dari hasil membingkar beberapa pakaian dan sebagiannya ia beli.
Awal penangkapan PM gadungan ini bermula ketika ada operasi rutin dari Satlantas Polres Kupang, Jumat (15/7), tentara Gadungan ini sempat menghindari Operasi Lalulintas, namun berhasil dihentikan oleh petugas. Setelah diperiksa ternyata tidak memiliki kelengkapan surat surat kendaraan maupun Surat Izin Mengemudi (SIM), bahkan turut diamankan juga beberapa Kartu Tanda Anggota (KTA) milik anggota TNI-AL aktif.
ketika dikonfirmasi mengenai surat-surat milik anggota TNI-AL aktif beserta pakaian yang dikenakan, ia mengakui bahwa, seragam TNI tersebut digunakan untuk menakut-nakuti musuhnya di di desa tetangga.
“saya pakai ini untuk balas dendam kepada musuh saya karena pernah saya dipukul,”jelasnya.
Anehnya lagi, lambang yang dipakai di lengan sebelah kiri adalah lambang milik Polisi sementara di Kanannya adalah milik TNI. Kemudian soal pangkat pun berbeda, pada lengan sebelah kanan berpangkat Sersan Satu sementara dibahunya menggunakan Sersan Mayor.
Saat berita ini diturunkan, oknum tentara gadungan ini sedang diperiksa intensif oleh Polisi Polres Kupang dan Satuan Polisi Militer Kupang.(*Itho)
