Penjelasan Melki Laka Lena Terkait Polemik Wolbachia Usia Rapat Bersama Kemenkes RI 

Komisi IX DPR RI foto dengan Menteri Kesehatan RI dan jajaran usai rapat bersama.

Jakarta-InfoNTT.com,- Komisi IX DPR RI menggelar rapat terkait polemik isu nyamuk wolbachia yang mendapat berbagai pro kontra di masyarakat. Rapat digelar bersama Kementerian Kesehatan RI, Selasa 28 November 2023 di Ruang Rapat Komisi IX DPR RI Gedung Nusantara.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena kepada media ini usia rapat menyampaikan bahwa rapat bersama Kemenkes ini untuk mendengar penjelasan terkait implementasi teknologi Wolbachia dalam pengendalian Dengue di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Melki Laka Lana menjelaskan terkait hasil rapat bahwa Komisi IX DPR RI telah menerima penjelasan penggunaan teknologi nyamuk ber-Wolbachia sebagai bagian dari Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 dalam penanganan dengue di Indonesia, khususnya pilot project implementasi Wolbachia di 5 (lima) kota sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.01.07/MENKES/1341/2022 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Penanggulangan Dengue dengan Metode Wolbachia.

Selain itu, Komisi IX DPR RI mendesak Kementerian Kesehatan RI dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk para akademisi dan tokoh masyarakat, untuk terus melakukan penguatan strategi komunikasi publik tentang teknologi Wolbachia.

“Kemenkes RI harus melaksanakan sosialisasi edukasi secara ilmiah, terstruktur, sistematis, dan masif sehingga teknologi Wolbachia ini dapat diterima oleh masyarakat dan membuat sistem informasi terpadu dan terpusat.

Komisi IX DPR RI juga mendesak Kemenkes RI untuk mendiskusikan dengan World Mosquito Program (WMP) dan Pemerintah Provinsi Bali terkait implementasi Wolbachia di Bali, termasuk penggunaan fasilitias produksi nyamuk ber-Wolbachia di Kota Denpasar, agar dapat digunakan juga bagi pemenuhan kebutuhan pilot project Kementerian Kesehatan RI.

“Kementerian Kesehatan RI juga kami (Komisi IX) desak untuk melakukan kajian resiko lanjutan dan evaluasi monitoring terhadap implementasi Wolbachia di Indonesia. Rapat tentang nyamuk wolbachia dengan Menkes, peneliti UGM dan Kadinkes DIY serta WMP karena mereka sebagai inisiator program ini di berbagai negara,” ungkap Melki Laka Lena.

Politisi Golkar ini menegaskan bahwa semua isu krusial yang berkembang di masyarakat sudah ditanyakan oleh Komisi IX DPR RI, dan telah dijawab oleh berbagai pihak yang diundang. Komisi IX telah mendengar semua penjelasan terkait mutasi genetik, peran bill gates dan isu lainnya.

“Pengalaman di DIY yang sudah berjalan lebih 10 tahun sangat efektif menekan demam berdarah dan tidak terjadi hal-hal membahayakan sesuai isu yang berkembang. Isu ini bermula di Bali dan sudah bisa diedukasi dengan baik. Program ini ke depan di 5 kota dan ke daerah lainnya akan dievaluasi dan monitoring secara ketat oleh Menkes dan jajaran dengan pola komunikasi publik yang akan diperbaiki ke depan.

Sedangkan untuk warga NTT, Melki Laka Lena memastikan isu nyamuk wolbachia yang menjadi kontroversi, Komisi IX sudah mendapat keterangan, dan ingin disampaikan ke publik, bahwa program bagus ini untuk kendalikan demam berdarah di Indonesia khususnya NTT.

Dalam rapat ini, hadir Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU beserta jajaran, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Drg. Pembajun Setyaningastutie, M.Kes beserta jajaran, Prof. Adi Utarini, Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas. Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan Universitas Gajah Mada, dan Scott O’neil Ceo World Mosquito Program (Virtual); E. Perwakilan World Mosquito Program (WMP) di Indonesia.

Laporan: Chris Bani 

Pos terkait