Hari Sabtu (2/10/22) saya bersama tim promosi kesehatan (Promkes) Puskesmas Sikumana, Kota Kupang diundang menjadi pemberi materi/narasumber pada kegiatan pelatihan dokter kecil di SD Negeri Sikumana 2, Kota Kupang. Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 WITA dengan 30 siswa-siswisebagai peserta pelatihan. Para peserta merupakan duta dokter kecil yang dipilih oleh guru sebagai perwakilan dari setiap kelas dengan masing-masing kelas berjumlah 5 orang perwakilan.
Dokter kecil adalah peserta didik yang dipilih guru dan dilatih guna ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya. Mengutip kalimat yang sampaikan ibu Kepala SD Negeri Sikumana 2, “Seorang dokter kecil diharapkan menjadi teladan dan contoh bagi teman sebayanya dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan anak-anak karena informasi yang disampaikan dengan bahasa anak tentu lebih mudah dipahami oleh teman-teman.”
Siswa-siswi yang pilih menjadi dokter kecil memiliki kriteria sebagai berikut :
- Telah menduduki kelas 4 sekolah dasar
- Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapat pelatihan dokter kecil
- Berprestasi di sekolah
- Berbadan sehat
- Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
- Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
- Berbudi pekerti baik dan suka menolong
- Mendapatkan izin orang tua.
Pada kegiatan ini, ada siswa-siswi yang belum memenuhi kriteria tersebut tapi diikutsertakan, yaitu siswa-siswi yang masih duduk di kelas I, II dan III. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pengenalan pada siswa-siswi karena ini merupakan kegiatan yang baru pertama kali dilakukan di SD Negeri Sikumana 2.
Seorang dokter kecil memiliki beberapa tugas dan kewajiban, antara lain :
- Selalu bersikap dan berperilaku sehat.
- Mengajak serta mendorong murid lain untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
- Mengusahakan tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah.
- Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu menyelenggarakan pelayanan kesehatan di sekolah.
- Berperan aktif dalam kampanye kesehatan yang diselenggarakan disekolah, misalnya :
- Pekan kebersihan
- Pekan penimbangan dan pengukuran tinggi badan
- Pekan gizi
- Pekan kesehatan gigi
- Pekan kesehatan mata, dll
Materi yang disampaikan pada kegiatan hari ini antara lain :
- Pengertian, tugas dan kewajiban dokter kecil.
- Pertolongan pertama.
- Pengenalan dan pencegahan penyakit menular berupa penyakit kulit, TBC, ISPA dan diare. Peserta juga diajarkan cara membuat larutan oralit sendiri (larutan gula-garam).
- Imunisasi
- Kebersihan pribadi.
- Kesehatan gigi dan mulut.
- Lingkungan sekolah sehat.
- Jamban sehat.
Peserta antusias mendengarkan materi hingga akhir. Beberapa peserta juga diminta menjelaskan ulang materi yanng telah disampaikan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka.
Pada akhir diskusi terdapat satu pertanyaan dari salah satu peserta, “Ibu dokter, apakah mencret keluar cacing bisa diobati dengan oralit?”. Ternyata beberapa peserta mengaku pernah buang air besar disertai cacing. Para peserta kemudian diberi edukasi untuk menjaga kebersihan diri dan makanan, menggunakan jamban sehat, dan minum obat cacing.
Kegiatan berakhir dengan acara ramah-tamah bersama para guru. Guru-guru juga membagi jadwal harian kepada para peserta. Jadwal pertama akan mulai hari Senin, peserta akan menjadi tim P3K bersama guru pada saat upacara bendera.
Sekian dan salam sehat selalu.
Penulis: dr. Arah Murni Ullu, S.Ked
Editor: Heronimus Bani