SUARA GEMBALA MAJELIS SINODE GMIT
Kepada Anggota GMIT di mana saja berada,
Kita baru saja melewati Bulan Oktober, saat kita merayakan 70 tahun GMIT, 500 tahun Reformasi dan Bulan Keluarga. Kini kita memasuki Bulan November, yaitu Bulan Lingkungan di GMIT. Tema Bulan Lingkungan kita tahun ini adalah: “Memperbarui Diri dalam Merawat Alam Ciptaan Allah”. Tema ini terkait dengan sub tema pelayanan GMIT tahun ini yang memanggil kita untuk mengupayakan pembaruan diri, gereja, masyarakat, dan alam. Kita sadar benar bahwa kita sedang menghadapi kerusakan lingkungan hidup yang parah. Sampah-sampah plastik bertebaran di mana-mana, limbah industri, penggunaan zat kimia untuk pupuk dan pestisida, asap-asap mesin dari pabrik dan kendaraan, dan masih banyak lagi hal lain mencemari dan merusak alam. Kerusakan alam ditandai dengan beberapa keresahan, seperti kondisi musim hujan dan musim kemarau yang tidak stabil, temperatur udara makin panas, ketersediaan air berkurang, punahnya species tanaman dan hewan tertentu, dan timbulnya macam-macam penyakit pada manusia. Kerusakan itu juga turut diakibatkan oleh kesalahan dan keserakahan manusia. Sistem ekonomi kapitalisme, untuk menumpuk modal, tidak saja mengeksploitasi orang miskin, tetapi juga mengeksploitasi alam. Kita perlu bertobat dan memperbarui kebiasaan merusak alam serta kembali bersahabat dengan alam ciptaan Allah.
Kami mendorong para pendeta dan anggota jemaat GMIT agar sepanjang bulan November 2017 melakukan diskusi-diskusi tematis terkait isu lingkungan hidup ini bersama berbagai kelompok kategorial dan fungsional di jemaat. Kita memiliki tugas bersama sebagai gereja untuk memahami isu-isu lingkungan hidup dan memberi respon yang tepat menurut iman kita. Kami juga mendorong pemanfaatan berbagai bahan seperti video dari youtube tentang isu lingkungan hidup untuk dimanfaatkan dalam pendidikan isu lingkungan ini.
Dalam tahun ini, melanjutkan perhatian bersama pada isu air, kami mendorong jemaat-jemaat untuk memanfaatkan Bulan November untuk terus melakukan gerakan tanam air. Menghadapi ancaman kekeringan yang terus berulang di pulau-pulau kita di NTT, kita perlu melakukan aksi iman untuk merawat tanah dan air. Kami mendorong jemaat-jemaat dan Klasis-klasis GMIT untuk membuat lubang-lubang jebakan air di halaman rumah gereja, halaman kantor klasis, kantor sinode, maupun di halaman rumah-rumah serta kebun-kebun anggota jemaat. Mari kita jadikan ini sebagai sebuah gerakan massal di GMIT, sebagai suatu upaya nyata untuk menghadapi ancaman kekeringan yang makin nyata. Untuk itu jemaat-jemaat dapat mencari informasi mengenai cara-cara menanam air melalui informasi di internet, termasuk di website GMIT (sinodegmit.or.id). Jemaat-jemaat juga dapat mencari informasi tentang menanam air di Fakultas Pertanian UKAW dan di Badan Pengurus Pemuda GMIT/CIS Timor. Kami melampirkan cara pembuatan “banana circle” sebagai contoh pemanfaatan lubang jebakan air untuk produksi pupuk organik. Kiranya dapat menjadi inspirasi untuk kegiatan persiapan dan pengelolaan kebun menjelang musim hujan.
Kami juga mendorong, sebagaimana keputusan Sidang Majelis Sinode 2017, agar setiap jemaat dan klasis mengupayakan lahan yang ditanami berbagai pohon menjadi ‘hutan gereja’. Setiap anggota kategorial dan fungsional di jemaat perlu bahu membahu menanam pohon sampai tumbuh di lahan yang ditentukan bersama itu. Kami juga mohon untuk dipikirkan keberlanjutan pemeliharaan terhadap tanaman-tanaman tersebut, termasuk melindungi dari api dan gangguan lainnya yang bisa mengancam kehidupan tanaman-tanaman tersebut. Kami juga mendorong jemaat-jemaat di pedesaan untuk meninggalkan kebiasaan tebas bakar dalam menyiapkan lahan pertanian yang menyebabkan kerusakan lingkungan hidup, bahkan mengancam sumber-sumber air.
Kita berterima kasih kepada kawan-kawan UPP Teologi dan Pembinaan Anggota Gereja (PAG), serta UPP Fungsional, Profesional dan Pengembangan Liturgi serta Musik Gereja, dan para Pendeta di kantor sinode yang memfasilitasi tersedianya bahan-bahan kerangka khotbah dan liturgi bulan Lingkungan ini. Kami berharap melalui ibadah dan aksi kita, kita mengambil bagian dalam karya keselamatan Allah untuk pemulihan dan penyelamatan alam semesta.
Kami mengirimkan beberapa cetakan liturgi, khotbah, dan renungan Bulan Lingkungan ini ke klasis-klasis dan memohon kawan-kawan majelis klasis untuk meneruskannya ke jemaat-jemaat. Kami juga mengunggah liturgi, khotbah, dan renungan Bulan Lingkungan 2016 ini di website GMIT (sinodegmit.or.id). Kami menghimbau jemaat-jemaat yang memiliki akses ke internet untuk mencari bahan-bahan itu di situs tersebut.
Tuhan menguatkan kita, gereja-Nya, untuk menjadi tanda rahmat bagi kemanusiaan dan bagi semesta! Selamat menghayati Bulan Lingkungan GMIT.