Telan Anggaran Ratusan Juta, Embung Keletunan Tidak Dinikmati Masyarakat

Embung desa Keletunan

Soe-infoNTT.com,- Meski menggunakan geomembran di badan bangunan embung desa Keletunan di Kecamatan Kuanfatu Kabupaten TTS, namun proyek yang dikerjakan tahun 2015 lalu ini tidak pernah dipakai oleh masyatakat setempat.

Tampungan air pada embung ini hanya berharap air pada saat musim hujan, itu pun hanya difungsikan untuk cuci dan mandi, tetapi di musim hujan embung ini kering.

Bacaan Lainnya

Salah satu masyarakat desa Keletunan Yusuf Kabu kepada media ini, Rabu (03/6/2020) di lokasi embung mengatakan pagu anggaran untuk embung ini sebesar 800 juta lebih dan dibangun tahun 2015 menggunakan dana APBD Perubahan Kabupaten TTS Tahun 2015.

Dijelaskannya, embung yang ada di wiiayah RT 02, RW 03 desa Keletunan ini sama sekali tidak bermanfaat bagi warga setempat. Sebab, ketika musim kemarau berkepanjangan embung Alan kering, embung ini hanya berharap tadahan hujan karena tidak ada sumber mata air. Sementara untuk konsumsi ada sumur air milik masyarakat yang sudah ada sebelum bangunan embung tersebut dibangun.

“Ini embung tidak berfungsi karena tidak ada sumber mata air, hanya berharap air hujan dan di sekitar embung tidak ada kebun sehingga bagi kami embung itu tidak ada manfaatnya,” ungkap Yusuf.

Ketua Pansus LKPj DPRD TTS, Marthen Tualaka saat melakukan uji petik di lokasi embung menjelaskan bahwa tidak ada pendistribusian air menuju beberapa bak penampung yang ada. Selain itu ada ikan dalam kolam sehingga disumbat agar tidak kehabisan air pada embung tersebut.

Marten juga mengatakan, embung tersebut menggunakan geomembran karena tadahan hujan, oleh karena itu pansus LKPj akan lihat perencanaan awal. Selain itu ada ha lain yang tidak dipantau seperti  air dari pipa distribusi ke bak kecil untuk pertanian dan bak peternakan.

“Embung ini seharusnya bisa digunakan untuk perikanan, peternakan, pertanian, air bersih dan juga pariwisata. Digunakan geomembran karena tidak ada sumber mata air selain tadahan hujan, namun karena ada ikan di dalam bak maka air tidak bisa kering,” ujar politisi Hanura ini.

Laporan: Welem Leba

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *