Para Driver Pemkab Kupang Berbagi Kasih Bersama Pesantren Tarbiyatul Mu’allafin Tesbatan

Foto bersama usai berbagi kasih

Amarasi-InfoNTT.com,- Driver Sehati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kupang berbagi kasih dengan Pesantren Tarbiyatul Mu’allafin, Sabtu (12/12/2020) di Masjid Nurul Jihad Tainbira Tesbatan, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.

Ketua Driver Sehati Pemerintah Kabupaten Kupang, Yanto Klau saat memberikan bantuan paket sembako, menyampaikan limpah terimakasih kepada seluruh tokoh agama muslim serta para santri yang telah menerima mereka Driver Pemkab Kupang. Selain sembako, berbagi kasih ini juga  dilakukan dengan membagikan masker.

Pada kesempatan tersebut, Yanto meminta agar tidak melihat sumbangan yang diberikan, namun melihat ketulusan hati para Driver. Pembagian ini merupakan bentuk kepedulian seluruh driver Pemkab Kupang yang tidak melihat perbedaan seperti agama, ras suka dan lainnya, tetapi bagaimana membangun solidaritas antar sesama di Kabupaten Kupang.

Pimpinan Pesantren Tarbiyatul Mu’allafin, Ahmad Horsang menyampaikan apresiasi kepada Driver Sehati Pemerintah Kabupaten Kupang karena telah berkunjung di Pesantren Tarbiyatul Mu’allafin.

Kunjungan Driver Pemkab, menurut Ahmad, merupakan suatu kepedulian yang sangat luar biasa, karena tidak hanya sumbangan masker maupun paket sembako, namun dibalik dari itu adalah silahtrumi serta solidaritas yang dibangun bersama.

“Kami tokoh agama, santri dan para guru, dengan senang hati menerima kunjungan ini sebagai bentuk kepedulian sesama anak bangsa yang tidak melihat beragam perbedaan,” ungkap dia.

Sementara itu Kepala Madrasa Tesbatan, Habib Fajir Gunawan mengatakan dirinya sebagai pimpinan merasa sangat bahagia atas kunjungan dan pemberian paket bantuan sembako itu. Ini patut dicontohi oleh yang lainnya karena seorang driver memiliki rasa, memiliki hati dan memiliki kepedulian, walaupun kumpulan orang kecil tetapi driver dapat memberi bantuan dan itu memiliki kesan yang sangat luar biasa.

“Memberikan bantuan kepada orang yang berbeda ras, berbeda suku dan berbeda agama itu tidak banyak yang melakukannya, karena itu hanya dilakukan oleh orang tertentu saja. Kita memiliki warna darah yang sama yakni merah dan tidak ada yang darah warna biru atau hitam dan warna lainnya. Kita juga memiliki kepercayaan yang sama tetapi tata cara yang berbeda,” ungkap dia. (*Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *