Boi, permainan ketangkasan

Heronimus Bani

Pengantar
Bermain, bagi seorang anak atau sekelompok anak pasti sangat menyenangkan. (pampers.co.id) mencatat, bermain adalah pekerjaan dari dunia anak-anak. Ini adalah laboratorium di mana anak menemukan bagaimana dunia bekerja, siapa mereka, siapa yang mereka akan menjadi, dan apa yang mereka dapat dan tidak dapat lakukan.
Masa bermain bagi mereka adalah suatu masa yang membahagiakan. Mereka tidak mempuynyai beban permasalahan dibandingkan dengan para orang dewasa. Begitulah kira-kira anak-anak memberi makna pada bermain. Makna itu hanya diketahui oleh orang dewasa, sedangkan yang diketahui anak-anak adalah permainan itu menyenangkan.
Berbagai jenis permainan dilakoni anak-anak. Mereka akan segera mengganti satu permainan dengan satu permainan bila sudah merasa jenuh. Saya mengamati dan mencermati salah satu permainan anak. Anak-anak menyebut permainan itu BOI. Lantas, saya mencoba menuliskannya seperti yang anda baca ini.

Apa itu BOI?

Jujur, saya mesti mengataan bahwa saya sama sekali tidak mengetahui dari mana asal-muasal permainan ini. Berikut, apa itu BOI sebagaimana sub judul ini, saya tidak memahaminya pula. Namun, yang kelihatan dalam permainan itu adalah sebagai berikut.
Ada setumpuk batu plat bersusun. Tumpukan batu itu sebagai titik sentral perhatian (rebutan) para pemain. Para lawan bermain memainkan dengan melempar tumpukan batu itu dengan sebuah bola. Pada saat melempar ada satu orang (satu tim) sebagai penjaga, dan pelempar bisa satu orang atau satu orang mewakili satu tim.
Tumpukan batu plat bersusun itu oleh anak-anak disebut BOI. Boi yang dirubuhkan akan disusun kembali. Pemain yang merubuhkan berusaha menyusun kembali, sedangkan pemain penjaga berusaha menghalangi. Cara menghalangi, melempari pemain lawan dengan bola. Bila bola tidak mengenai sasaran, maka pemain lawan boleh menyusun kembali batu-batu itu kembali secepat-cepatnya. Bila berhasil menyusun, maka mereka berteriak BOI. Maka satu babak/ronde berakhir. Bila lemparan bola mengenai tubuh lawan, maka posisi berbalik. Lalu mereka yang tadinya penjaga menjadi penyusun BOI. Bila berhasil maka mereka memenangkan babak/ronde itu.
Contoh. A (atau Tim A) versus B (atau tim B). Penentuan siapa penjaga dan siapa pelempar/penyusun boi untuk pertama, ditentukan dengan undi (suit). Andaikan A adalah penjaga Boi, dan B sebagai pelempar/penyusun Boi. Boi yang dilempar akan hancur, batuan berserakan. B berusaha menyusun kembali agar terbentuk BOI. A, berusaha menghalangi dengan melempari B menggunakan bola. Bila bola mengenai tubuh B, maka A berbalik menjadi penyusun Boi. Bila bola tidak mengenai tubuh B, maka B akan mendatangi boi menyusunnya kembali sampai puncaknya hingga mencapai BOI.

Penutup

Demikian seuntai pikir dari hasil mengamati permainan anak-anak, khususnya pada permainan BOI. Dari pengamatan pada permainan boi ini, ada hal-hal yang dapat dipelajari sebagai refleksi bagi orang dewasa. Paling kurang ada 6 (enam) hal yang dapat dilihat dari permainan ini yaitu, ketangkasan, kelincahan, kegesitan, ketepatan, sportif, dan kerja sama (bila bermain tim).
Kiranya bermanfaat.

Pos terkait