Bagi Hasil Produksi, Bupati Kupang Apresiasi Kerjasama Antara PT Garam Bipolo dan Pemilik Lahan

Pertemuan Pemilik lahan garam Bipolo dengan Bupati Kupang Korinus Masneno

Oelamasi-InfoNTT.com,- Produksi Garam di Kabupaten Kupang memberikan hasil yang cukup bermanfaat bagi masyarakat khususnya pemilik lahan. lahan semula belum terpakai maksimal, dan sebagian digunakan untuk kegiatan menanam, namun berkat kecanggihan teknologi dirubah menjadi lahan tambak garam dan sudah berproduksi.

Untuk itu sejumlah masyarakat Bipolo pemilik lahan, tanah ulayat yang digunakan sebagai tambak garam oleh PT. Garam Bipolo, Rabu (4/11/2020) bertempat di Kantor Bupati Kupang menyerahkan bagi hasil produksi bersama PT. Garam kepada beberapa unsur diantaranya kepada Lembaga Pembangku Adat (LPA) Kabupaten Kupang, Sinode GMIT dan Pemkab Kupang.

Bacaan Lainnya

Bupati Kupang Korinus Masneno dalam sambutannya menyatakan apresiasi atas kerjasama yang baik antara PT. Garam dan pemilik lahan sehingga produksi bisa berjalan dengan baik dan membuahkan hasil seperti saat ini. Sumber daya alam di Kabupaten Kupang khususnya untuk pengolahan dan produksi garam masih terbatas, baik modalnya yang minim, peralatan terbatas maupun SDMnya sehingga perlu kolaborasi dengan pihak lainnya.

“Dengan bergandengan tangan seperti ini kita akan mampu meraih hasil yang lebih baik, saling melengkapi dan menolong. Saya atas nama Pemerintah ucapkan terima kasih dan berharap semangat untuk membangun terus kita wujudkan dengan berkerja bersama,” ujar Bupati.

Dikatakannya meski terbatas, hasil juga belum mencapai target, namun perlu disyukuri dengan baik. Tipe kerjasama seperti ini jelas sangat langka, di mana pemilik lahan ulayat memberikan bagi hasil kepada pihak lainnya seperti Gereja, Pemerintah dan LPA dalam rangka berbagi dan bergandengan tangan membangun masyarakat.

“Tentu ini menjadi model yang patut dicontoh. Kalau niatan ini dibangun dengan baik akan menjadi berkat dan berlanjut dihari yang akan datang,” jelas Korinus.

Yeheskiel Kasnope salah mewakili pemilik lahan garam Bipolo menyatakan pembagian hasil dari produksi PT. Garam Bipolo ini dibagi dalam 4 pos diantaranya pemilik lahan, Gereja, LPA dan Pemerintah. “Kami yakin untuk bisa berdiri dengan teguh tidak bisa satu tongkat saja, perlu 4 tongkat yang menopang sehingga bisa terus kuat,” ungkap Yeheskiel.

Ditambahkannya, dengan adanya produksi PT. Garam Bipolo maka banyak berkat yang didapat, hasilnya bisa menyekolahkan anak, bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan dalam kegiatan produksi anak-anak, saudara yang lain bisa turut berkerja di PT. Garam sehingga masyarakat sangat bersyukur.

“Pembagian hasil merupakan wujud kebersamaan kita sejak awal, bahwa garam ini merupakan emas putih yang diberikan Tuhan pada kita. Meskipun terbatas namun bagi hasil ini diharapkan bisa bermanfaat dan diberikan kepada Sinode GMIT, Lembaga Pembangku Adat, dan Pemkab Kupang, masing-masing senilai Rp. 49. 899.090,-,” ujar Yeheskiel.

Sedangkan Manager Regional PT. Garam Persero Juki Handogo dalam sambutannya mengatakan,  pembagian hasil ini merupakan hasil produksi tahun 2019, yang manajumlah garam dipanen PT. Garam Persero mencapai 13.125 Ton dari target 18.000 ton. Sementara pada tahun 2020 targetnya 13.000 ton namun hingga saat ini realisasi sudah mencapai 10.510 ton.

Dirinya berterima kasih atas dukungan Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kupang seraya berharap PT. Garam terus meningkatkan produksinya dan berkontribusi bagi kemajuan daerah.

Turut hadir pada penyerahan bagi hasil tersebut Ketua Badan Pendidikan Sinode Pendeta Jahja Millo, Akademisi Dr. Tian Liufeto, Kadis Perindag Kabupaten Kupang Adriel Abineno.

Laporan: Humas Pemkab Kupang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *