3 Tahun Kepemimpinan Kepala Desa Rabeka, Keberhasilan yang Dibalut Selimut Kekeringan

Kepala Desa Rabeka

Amarasi-InfoNTT.com-, Program desa yang dirancang selama tiga tahun masa kepemimpinan Kepala Desa Rabeka terhitung sejak tahun 2017 hingga saat ini melalui tahapan musdus dan musdes, sudah cukup membuahkan hasil. Demikian disampaikan Abdi Yarid Bani, Kepala Desa Rabeka, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang ketika ditemui media ini, Senin (20/01/2020) di ruang kerjanya.

Sosok kepala desa yang berjiwa muda dan murah senyum ini sudah melakukan beberapa terobosan di desa Rabeka dengan memanfaatkan dana desa yang dikucurkan setiap tahun dengan total anggaran mencapai 1 milyar rupiah lebih. Kini kini sudah mencapai hasil klimaks dan cukup maksimal.

Bacaan Lainnya

“Sejauh masa kepemimpinan saya kurang lebih tiga tahun, beberapa program baik fisik maupun pemberdayaan sudah berjalan, yang lebih spesifik adalah pembentukan kelompok di dusun-dusun, yakni Kelompok Wanita Tani (KWT), Meubeler, Kelompok Nelayan, Kelompok Tani Ternak, Kelompok menjahit, tersebar di lima dusun dengan total anggotanya mencapai 300 ratusan orang,” ujar Yarid.

Tujuan dibentuk kelompok-kelompok ini menurut Yarid, bukan mengakses bantuan yang disiapkan, akan tetapi dibalik ini semua adalah saling mengisi satu dengan yang lain. Dirinya bersama aparat di desa tidak semata-mata membentuk untuk kepentingan penyerapan anggaran, tapi ada tujuan tersendiri yang disepakati bahwa pemerintah desa melakukan perekrutan anggota yang punya potensi dan kapasitas untuk berbagi ataupun melatih anggota yang belum memiliki kemampuan dalam hidup berorganisasi.

Masyarakat di desa yang saat ini terbentuk di kapasitasi dan disupoort dengan anggaran yang sudah ada dalam tahapan perencanaan. Semua ini dilakukan dan sudah berjalan semaksimal mungkin akan tetapi ada kendala yang saat ini sangat memprihatinkan yaitu keterbatasan air.

“Mengapa saya katakan demikian, karena berhasil dan tidaknya suatu usaha akan diukur dari rasa kenyamanan dalam lingkungan tempat di mana kita tinggal. Air menjadi satu kebutuhan yang paling mendasar dan harus diprioritaskan. Ini adalah ancaman yang ada di dusun empat dan desa Rabeka pada umumnya,” ungkapnya.

Yarid berharap dalam tahun anggaran baru 2020, akan dilakulan perencanaan yang mencoba untuk meminimalisir ancaman ini dengan mewajibkan masyarakat menyiapkan lubang tanam air di halaman rumah, sebab punya manfaat yang sangat besar. Selain itu, cara ini merupakan bagian dari menabung untuk anak-cucu ke depanny.

Ditambahkannya, apa yang dilakukan hari ini tidak mungkin langsung panen hasilnya, namun akan dinikmati oleh anak-anak di masa yang akan datang. Ini adalah harapan, tetapi semua akan dikoordinasikan dengan dinas terkait, apabila semua yang dirancang pada tahapan asistensi disetujui, maka akan terealisasi tahun ini.

Laporan: Mexi Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Salam sukses buat Bapak Desa Rabeka bersama Rekan kerjanya.semoga apa yang menjadi harapan akan terwujud demi masyarakat Desa-nya. Uis neno nokan kit. By Mr. All