Kupang Barat – InfoNTT.com,- Seorang warga Kecamatam Kupang Barat, Kabupaten Kupang bernama Melkias Ndun curhat di media sosial Facebook perihal rumah Enggelina Ndun, salah satu warga Desa Oenaek, Kecamatan Kupang Barat yang terdampak bencana seroja, yang mana hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah.
“Ini adalah bukti korban badai seroja tgl 4 dan 5 April 2021, namun sangat disayangkan karena tdk masuk dlm pendataan utk mendapat bantuan seperti korban lainnya. Mohon perhatian dari semua pihak terutama pihak berwajib. Terima kasih, Tuhan memberkati. Pemilik rumah : Nama : Enggelina Ndun, Desa Oenaek, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, NTT,” tulis Melkias Ndun dalam postingan tersebut.
Media ini pun turun ke lapangan dan mewawancarai warga yang dimaksud atau disebut di postingan facebook. Nampak rumah dari nenek Enggelina Ndun rusak parah, seperti atap yang hancur namun sudah diperbaiki lewat bantuan pihak lain (bukan pemerintah daerah) dan juga tembok dan lantai yang retak.
Nenek Enggelina Ndun mengatakan bahwa rumah tersebut peninggalan orang tuanya. Ia hidup bersama cucu-cucunya dengan kondisi rumah yang sederhana dan makan ala kadarnya karena tidak punya penghasilan tetap di masa tua.
“Atap angin angkat buang waktu seroja. Tembok juga retak semua. Kami kesulitan dapat bantuan karena tidak punya KK, tapi sekarang sudah urus jadi KK ada,” ungkapnya.
Dirinya mengharapkan agar pemerintah daerah jangan menutup mata dengan keadaan masyarakat yang menderita akibat seroja. Harus ada bantuan yang disalurkan tanpa memilah-milah.
“Kemarin kami dapat bantuan (bukan dari Pemkab) seng 60 lembar tapi kurang jadi kami beli lagi, ditambah dengan paku 4 kilo. Kami perbaiki biar bisa tinggal tahan,” jelasnya.
Media ini juga menemui salah satu warga Desa Oenaek, Frans Biama yang juga rumahnya rusak berat akibat bencana seroja. Nampak Frans Biama menyambut kedatangan awak media dengan senyuman penuh harapan.
“Saya punya rumah ini sudah banyak orang datang foto, tapi yang bantu kami hanya dari gereja, yakni seng 15 lembar. Kami tempel lubang atap rumah yang ada biar bisa tidur malam nanti,” ungkap Frans yang merupakan warga RT 1, Dusun 1, Desa Oenaek, Kecamatan Kupang Barat ini.
Dirinya berharap pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan agar bisa memperbaiki rumahnya yang rusak parah. Bahkan sebagian tembok roboh akibat dari ganasnya badai siklon seroja.
“Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, tapi yang pasti Tuhan tidak buta. Jika peduli kami silahkan bantu, jika tidak maka kami ikhlas,” ujar pria 64 tahun ini.
Frans pun meminta agar pemerintah daerah bisa turun melihat langsung kondisi di lapangan dan bisa tahu secara jelas bagaimana masyarakat menahan hidup dalam kesulitan pasca bencana seroja.
Laporan: Chris Bani