Kupang-InfoNTT.com,- Kelangkaan minyak tanah akhir-akhir ini sangat terasa bagi masyarakat khususnya ibu-ibu. Kelangkaan minyak tanah membuat warga Kota Kupang dan sekitarnya kesulitan memasak apalagi di musim hujan.
Salah satu warga Kota Kupang saat dijumpai di pangkalan pengambilan minyak tanah, Sabtu (26/11/2022) mengatakan, dua liter tidak cukup untuk masak selama seminggu, untuk mengantisipasinya harus menggunakan kayu bakar baik dibeli atau dicari langsung di hutan, namun sayang kelangkaan minyak tanah ini semakin sulit karena bertepatan dengan musim hujan.
“Kami berharap pemerintah segera mencari tahu masalahnya dan secepatnya ada solusi,” ujarnya.
Kepala Ombudsman wilayah NTT, Darius Beda Datun lewat press realesnya (26/11) mengatakan, stok minyak tanah di hampir seluruh agen/pangkalan minyak tanah tidak tersedia.
“Keluhan tersebut berlangsung hingga hari ini. Karena itu malam tadi saya berinisiatif komunikasi dengan Pertamina Kupang guna menanyakan perihal stok minyak tanah yang kosong tersebut. Pertamina hanyalah operator untuk menyalurkan, sedangkan regulatornya adalah BPHMigas,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa kelangkaan minyak tanah terjadi karena BPH Migas mengurangi kuota NTT sebesar 3,48 persen dibanding tahun lalu.
“Jadi kondisi yang sudah mulai tidak kondusif, maka pak gubernur menelpon menteri ESDM dan BPH Migas, dan akan ditambah kembali kuota minyak tanah untuk NTT. Kita berharap Minggu ini kelangkaan minyak tanah mulai teratasi,” tandasnya.
Laporan: Chris Bani