Gubernur NTT Hadiri Pembukaan Musda ke XX Gereja Bethel Injil Sepenuh di Camplong

Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat ketika memberikan sambutannya.

Oelamasi-InfoNTT.com,- Program pertanian bukan program gubernur, tapi program Tuhan Yesus. Tuhan butuh kolaborasi melalui perumpamaannya dalam bacaan Injil. Pernyataan ini diungkapkan Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat, saat memberikan arahan dan diskusi bersama Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), dalam acara Musyawarah Daerah (MUSDA) GBIS, di aula wisma Oemathonis, Desa Camplong 2, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Rabu 30 Maret 2022.

Pada kesempatan tersebut Gubernur mengajak peserta undangan diskusi, bahwa pemahaman akan apa itu Kerajaan Allah yang sesungguhnya, dapat dimaknai setiap insan manusia.

Pada kesempatan tersebut Gubernur melontarkan pertanyaan kepada peserta GBIS “Apakah kalian percaya Tuhan Yesus? secara serentak semua menjawab “percaya”.

Pertanyaan lanjutan Gubernur, “Apakah semua yang ada di sini Tuhan Yesus percaya?” Peserta tidak menjawab dan hanya tersenyum.
Melalui pesan bijaknya, Victor Laiskodat mengatakan, bahwa kehidupan Kerajaan Allah datangnya dari ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan diperoleh pemikiran-pemikiran cerdas untuk melangkah, bertindak mencapai tujuan, berani melawan penghambat kebenaran, serta kepedulian terhadap sesama.

Dirinya berikan paradigma, bahwa masyarakat jangan cuma penasaran dan ingin tahu tentang visi misi kepemimpinan manusia dalam hal ini kepala daerah yang hanya memimpin 5 tahun. Tapi yang utama, cari terlebih dahulu apa visi dan misi Tuhan yang abadi dan kekal. Jawabannya hanya dengan damai sejahtera mampu menghardik semua keraguan duniawi.

”Percuma sejahtera tapi tidak ada damai. Misi Sang Pencipta ialah mendamaikan dunia dan sorga, serta membebaskan kaum hina. Saya percaya, melalui bacaan injil, dapat dipahami bahwa Tuhan butuh kolaborasi, keterlibatan manusia. Salah satu contoh melalui usaha pertanian, itu sama artinya kita memberi orang makan. Begitu juga dengan bidang kesehatan, sosial dan lain sebagainya. Semua yang terjadi bukan program Gubernur, tapi program Tuhan Yesus,” ungkapnya.

Menurut Gubernur, GBIS harus mampu rumuskan vis,  misi dan program kerja serta strategi kolaborasi. Gereja harus menjadi sumber untuk lahirkan kader-kader yang berpengetahuan, peduli dan berani. Jangan terfokus pada dogma. Dogma itu hanya desain-desain manusia yang punya pikiran picik untuk menghambat kebenaran yang telah dibangun oleh Yang Maha Kuasa.

“Jangan hanya bicara abstrak, melainkan konkretkan dalam kehidupan nyata. Iman itu harus dibuktikan. Berdoa terus tapi tidak mau kerja, pasti sia-sia. Begitu juga jangan hanya khotbah, tapi kerja nyata tidak ada. Kita harus hidup dalam pengharapan dan bangkit menuju sejahtera. Bangkit cara berpikir, bangkit cara kerja. GBIS secara penuh mengerti injil, kiranya dapat ditorehkan dalam kehidupan nyata,” ungkap Gubernur sekaligus membuka secara resmi kegiatan MUSDA GBIS.

Ketua Panitia Pelaksana Musda GBIS Provinsi NTT, Dr. Yanto M.P Ekon, SH,M.Hum, dalam laporannya menyampaikan, Musyawarah Daerah Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) yang terselenggara ini merupakan salah satu bentuk sidang Majelis Daerah yang wajib dilaksanakan setiap menjelang sidang majelis besar dan atau Musyawarah Kerja Nasional sebagaimana yang ditetapkan dalam pasal 13 Tata Rumah Tangga Gereja Bethel Injil Sepenuh.

“Dana yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan MUSDA GBIS ini ditetapkan sebesar 35 juta rupiah, yang bersumber dari kas majelis daerah, sumbangan sukarela dan pencairan dana oleh panitia,” ujarnya.

Sementara Ketua Majelis Daerah Provinsi NTT, Pendeta Mesakh Manafe menambahkan, agenda pembahasan dalam MUSDA GBIS NTT ke XX ini mencakup lima hal, yaitu evaluasi pelaksanaan program kerja Majelis Daerah masa bakti 2017-2021, pengusulan calon pejabat (Pdm/Pdt) dan penggabungan untuk memperoleh pengesahan di sidang Majelis Besar, pencalonan dan pemilihan Ketua Majelis Daerah masa bakti 2022-2026 dan penyelesaian persoalan yang timbul dalam GBIS NTT.

Peserta MUSDA GBIS terdiri dari pejabat GBIS, calon pejabat dan peninjau. Bupati Kupang juga turut menghadiri pembukaan kegiatan ini.

Laporan: Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Kupang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *