Desah dari Lembah Nunkolo

Kompleks GMIT Jemaat Efata Nunkolo (gedung SD GMIT & gedung gereja) Foto: RoniBani

Desah dari Lembah Nunkolo

Aku dijemput dari tempat yang jauh
Kami melewati dan melintasi jalan berliku belok, mendaki bukit mengular, menuruni lereng ke lembah.

Bacaan Lainnya

Kami tiba di lembah menjura ke arah pantai
Di sini, pusat orisinil ke-usif-an Onam
Di sini masyarakat berstrata kasta tak kasat mata
Kemuliaan dan kehormatan insan antropos tak mudah menembus dinding bening yang hening bernama usif – too
Di sini hasrat enggan berada di depan walau minat hendak berjejer.

Umat berkeyakinan ganda antara mitologi dengan iman pada Tuhan Sang Khalik semesta

Aku duduk di teras reyot cenderung penyok
Aku seduh kopi penghangat pagi dan senja
Aku berada di area lentur bertenaga
Hendak kuterabas, keliru
Akan kutabrak, salah
Aku memutuskan menerobos di celah senyuman kaum usif – ate

Aku jadikan diriku pionir prakarsa
Aku prakarsai memimpin karya
Aku gerayang mitos-mitos
Aku hentak perlahan strata

 

Mereka menyebut diriku Dai Nippon
Kekasihku menamai insan bermesin pesawat
Aku sedang merawat rasa dan raga

Di sini
Aku bertutur seperti mereka
Aku mengujar irama mereka dalam nada berbeda
Lalu
Mereka memainkan nada-nada itu dengan cinta
Cinta pada negerinya dan Tuhan yang telah menjamah mereka nyaris 100-an tahun lalu

Aku minum air yang bersunber di tanah ini
Aku makan butiran jagung yang dimintakan
Aku menyentuh dan membelai tanah dengan tanaman berguna
Aku sehat
Kekasihku sehat
Buah cinta kami sehat

Aku memandang sejauh mungkin di samudera Selatan
Kiranya dijauhkan dari kami segala rintang halang agar kami tiba di pendopo kemuliaan insan paripurna.

 

Penulis: Heronimus Bani 

Note: rangkuman rasa dan ujar dari yang disampaikan Pdt Nuhben Tnunay, S.Th

Salam sejahtera dalam nama Tuhan Yesus untuk satu keluarga kecil di Pastori Efata Nunkolo

💪🥂🙏

Pos terkait