Cuci mata di Fatule’u-Lelogama

Lelogama, infontt.com Jalan-jalan bagi kebanyakan orang adalah hal yang menyenangkan, apalagi jalan-jalan itu tidak ada niatan apa-apa kecuali jalan-jalan itu sendiri. Cuci mata begitu kata orang Kupang. Ya, begitulah. Hari ini saya mendapat kesempatan untuk “cuci mata Tidak sekedar cuci mata sebetulnya. Kami serombongan anggota dari UBB Kupang melakukan perjalanan misi ke Lelogama.

Perjalanan misi? Apa itu?

Bacaan Lainnya

Ini jawabannya. UBB Kupang sebagai lembaga mitra dengan GMIT melihat potensi pelestarian Uab Meto’ di Timor Barat dalam wilayah pelayanan GMIT. Potensi itu masih sangat kental sebelum “ternodai” oleh pengaruh dan indoktrin bahasa lain. Bahasa Melayu Kupang dan Bahasa Indonesia telah menjadi bagian dari kehidupan penggunanya di daratan Timor dan sekitarnya.

Nah, UBB melihat bahwa pemilik dan penggunan Uab Meto’ dalam semua gayanya masih kuat melekat. Sekalipun ada pengaruh bahasa Melayu Kupang dan Bahasa Indonesia. Nah, justru kedua bahasa itu memperkaya pengguna Uab Meto’.

Setelah melalui serangkaian kunjungan pendatan bahasa-bahasa di wilayah pelayanan GMIT, ternyata Amfo’ang (Utara-Selatan) mempunyai gaya yang sedikit berbeda. Pelestarian bahasa mesti dilakukan dengan menulis bahasa itu sendiri.
Lalu, jalan-jalan cuci matanya kami ini adalah dengan tujuan melakukan percakapan dengan para presbiter di Klasis Amfo’ang Selatan dalam rangka mengaktualkan bahasa lisan menjadi bahasa tulisan.

By : Heronimus Bani

Pos terkait