Cara Cerdas Puskesmas Batuputih Membangkitkan Semangat Baca Buku KIA Bagi Ibu Hamil

Ketua Panitia foto bersama para peserta cerdas cermat

Batuputih-InfoNTT.com,- Pertama kalinya Puskesmas Batuputih di Kabupaten TTS melakukan kegiatan lomba cerdas cermat ibu hamil se Kecamatan Batuputih. Kegiatan yang didukung oleh pihak Kecamatan Batuputih dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten TTS ini dilakukan pada Selasa (02/06/2019) di Puskesmas Batuputih, Desa Oebobo, Kecamatan Batuputih.

Belandina Afliana Nggadas SST.,M.Pd.,M.Kes, Ketua penyelenggara dan juga salah satu bidan yang bertugas di Puskesmas Batuputih kepada media ini di tempat kegiatan mengatakan, kegiatan ini sebagai salah satu program penyemangat bagi ibu hamil untuk mendukung upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi, khususnya di Kabupaten TTS yang masih tinggi.

Bacaan Lainnya

Lanjut Ketua IBI Kabupaten TTS ini, banyak strategi yang sudah dibuat, untuk melindungi ibu dan anak dari kematian, akan tetapi saat masih tetap tinggi.

“Salah satu strategi yang kami buat itu adalah buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau buku ping yang biasa dikenal oleh ibu hamil. Buku KIA ini merupakan alat peraga yang sangat menarik dalam membantu petugas untuk menyampaikan penyuluhan kepada ibu-ibu hamil dan buku ini bisa didapatkan setiap ibu hamil yang pertama kali menemui petugas di puskesmas pasti akan langsung dapat, jadi alangkah baiknya kalau ibu hamil yang memasuki awal bulan atau usia hamil dini kehamilan langsung mengecek kehamilan agar bisa mendapatkan buku KIA tersebut yang wajib dipegang sebagai alat peraga untuk ibu hamil,”jelas Belandina Afliana Nggadas.

Ditambahkannya, buku KIA sendiri sudah mencakup informasi-informsi penting tentang kehamilan, persiapan persalinan, proses persalinan, perawatan nivas, keluarga berencana, perawatan bayi baru lahir, kesehatan anak, perawatan anak sakit, pemenuhan kebutuhan gizi dan perkembangan anak.

“Oleh karena itu saya berpikir untuk melakukan suatu terobosan dan inovasi baru agar buku pegangan itu tidak hanya di simpan tetapi bisa diminati oleh ibu hamil agar mau membacanya dengan cara cerdas cermat ini, setiap ada kelas ibu. Karena dari situlah kami bisa mengetahui berapa banyak ibu hamil yang membuka dan membaca buku tersebut, sebab jika tidak membaca dan memahami isi buku tersebut dengan sendirinya ibu-ibu hamil tidak akan bisa menjawab soal-soal yang kami berikan,”ungkap Bidan senior ini.

Belandina juga selamat mengapresiasi dan senang, karena ibu-ibu hamil dari tujuh desa se Kecamatan Batuputih, yaitu Desa Boentulu, Desa Boentuka, Desa Hane, Desa Tupan, Desa Oebobo, Desa Tuakole dan Desa Oehela, semuany bisa menjawab pertanyaan yang diberikan dengan benar.

Dirinya sebagai ketua panitia berharap agar kegiatan ini dapat dilakukan setiap pertemuan atau kelas ibu hamil kedepan dan semoga kegiatan ini dapat dibawa ke tingkat yang lebih tinggi khususnya se Kabupaten TTS.

Sebagai orang yang peduli terhadap kesehatan ibu hamil, Belandina Afliana Nggadas juga berinisiatif untuk langkah selanjutnya bukan hanya cerdas bagi para ibu hamil tetapi kegiatan yang sama juga bisa digagas untuk keterlibatan para suami, karena dalam buku KIA itu bukan hanya diwajibkan untuk ibu hamil saja, tetapi bagi para suami juga wajib membaca buku tersebut.

“Kami sangat berterimakasih atas partisipasi, dukungan dari pemerintah khususnya dinas terkait, pihak Kecamatan Batuputih dan Kepala Puskesmas Batuputih beserta semua bidan yang telah membantu melancarkan kegiatan ini bisa terlaksana dengan sukses,”ujarnya.

Kollo Liunokas yang mewakili Dinas Kesehatan Kabupaten TTS yang ikut mendukung kegiatan tersebut dan terlibat langsung sebagai juri, kepada media ini menyampaikn bahwa kegiatan ini merupakan terobosan yang sangat baik oleh panitia Puskesmas Batuputih dan tentunya Dinas Kesehatan sangat mendukung kegiatan inovatif seperti ini.

“Kami juga mendukung visi misi dari Gubernur NTT, salah satunya adalah untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, dan kegiatan ini sangat membantu agar bisa menurunkan angka kematian, karena datanya Kabupaten TTS merupakan penyumbang kematian ibu dan bayi tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur,”ungkapnya.

Dirinya berharap kegiatan cerdas cermat ibu hamil bukan hanya di Puskesmas Batuputih saja, tetapi bisa ada di setiap puskesmas yang ada di Kabupaten TTS, agar semua ibu hamil dapat memahami isi dari buku KIA tersebut dan dapat berdampak positif pada ibu hamil itu sendiri serta masyarakat disekitarnya.

Laporan: Donyuan Bani

Pos terkait