Anggota Satgas Belajar Ketrampilan Tenun di Tapal Batas Motaain

Belu-InfoNTT.com,- Kain Tenun adalah kain yang dibuat dari proses menenun oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur. Tenun sendiri merupakan kegiatan membuat kain dengan cara memasukkan benang pakan secara horizontal pada benang-benang lungsin, biasanya telah diikat dahulu dan sudah dicelupkan ke pewarna alami. Pewarna alami tersebut biasanya dibuat dari akar-akar pohon dan ada pula yang menggunakan dedaunan.

Bacaan Lainnya

Anggota Pos Motaain PLBN Satgas Pamtas Yonif Raider 408/Sbh yang bertugas di desa Silawan, Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT sering sekali melihat beberapa ibu-ibu yang sedang membuat kain tenun. Banyak dijumpai di daerah tersebut masyarakat yang bermatapencaharian sebagai penenun, khususnya wanita. Hal tersebut membangkitkan minat anggota pos Motaain PLBN yaitu Praka Yuda dan Pratu Apit untuk belajar bagaimana proses pembuatan kain tenun.

Tepatnya Senin (03/03/2019), Praka Yuda dan Pratu Apit menuju ke salah satu rumah warga yang memang saat itu sedang membuat kain tenun. Tampak mama Agnes (penenun) sedang memainkan alat tenunnya demi terciptanya sebuah karya kain tenun yang sudah menjadi pesanan.

Mama Agnes memang sering menerima pesanan kain tenun yang dijadikan hiasan atau oleh-oleh wisatawan yang berkunjung diperbatasan Motaain. Praka Yuda dan Pratu Apit diajarkan bagaimana proses menenun yang benar, mulai dari merangkai alat tenun hingga proses memasukan helai demi helai benang yang menjadi bahan dasar kain tenun.

“Saya sangat senang bisa berbagi ilmu dengan abang-abang tentara, dan sangat berterima kasih mau membantu melestarikan ketrampilan ini. Semoga sampai selesai penugasan abang-abang sudah bisa mahir memainkan alat tenun,”Tutur mama Agnes.

Sedangkan Komandan Kompi tempur 1, Lettu Inf Ari Cahyo Wibowo di tempat terpisah mengatakan bahwa mempelajari ketrampilan atau kerajinan tangan tidak hanya menambah ilmu pengetahuan bagi anggota TNI, akan tetapi hal ini juga memupuk kedekatan serta menjalin silahturahmi anggota satgas dengan masyarakat diperbatasan.

“Dengan seringnya anggota kami melakukan kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, besar harapan kami kemanunggalan TNI dengan rakyat dapat terwujudkan,” ujar Ari Cahyo Wibowo. (Tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *