Aksi Damai PMKRI Ende Berakhir Ricuh

Dipaksa bubar. Para aktivis sedang digiring oleh aparat kepolisian ke truk Dalmas dan diangkut ke Polres Ende. Tampak salah seorang anggota polisi sedang mendorong para aktivis.

Dipaksa bubar. Para aktivis sedang digiring oleh aparat kepolisian ke truk Dalmas dan diangkut ke Polres Ende. Tampak salah seorang anggota polisi sedang mendorong para aktivis.

Ende, Infontt.com,- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) cabang Ende kembali melakukan aksi demonstrasi turun ke jalan dengan enam tuntutan utama yang selama ini diserukan tetapi tidak diperhatikan dan tidak dilaksanakan oleh aparat penegak hukum maupun pemerintah Kabupaten Ende.
Dalam aksi kali ini aktivis PMKRI menyoroti kasus dugaan gratifikasi oleh PDAM kepada beberapa anggota DPRD yang terjadi beberapa waktu lalu dan kasus pertambangan serta proyek jalan Nangaba – Pemo yang dianggap bermasalah .
“ PMKRI sangat kecewa dengan kinerja Kapolres Ende yang hingga kini tidak mampu menyelesaikan kasus korupsi yang ada di Ende dan beberapa kasus lainnya yang merugikan masyarakat Ende” kata Adrianus Bojes Palla, Ketua PMKRI cabang Ende.
Lebih lanjut Bojes mengatakan bahwa kehadiran para aktivis PMKRI di kantor bupati untuk menagih janji ke bupati Ende terkait janji politiknya yang anti pertambangan kepada masyarakat yang hingga kini tidak terpenuhi. PMKRI mendesak bupati agar segera mencabut semua Ijin Usaha Pertambangan (IUP) yang telah dikeluarkan oleh pemerintah karena tambang telah merusak lingkungan.
“ Kami datang untuk menagih janji bupati terkait ijin pertambangan yang dikeluarkan bupati dan kami menuntut agar bupati segera mencabut IUP yang telah dikeluarkan karena tambang merusak lingkungan yang ada disekitar kita” katanya.

Pos terkait