Hujan Deras tak Lunturkan Semangat Guru Mengikuti Upacara HGN dan HUT PGRI Tingkat Kecamatan Amarasi Selatan

Amarasi-InfoNTT.com,- Peristiwa ini terjadi pada upacara Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI yang berlangsung, Senin (26/11/2018) di pelataran pasar Desa Nekmese. Camat Amarasi Selatan, Jackson M. Baok selaku pembina upacara dan membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Bacaan Lainnya

Ketua PGRI cabang Amarasi Selatan, Alex Bureni dalam sambutannya mengatakan upacara ini ada hikmat berbeda. Sekalipun diguyur hujan, upacara tetap berlangsung sampai selesai. Memang patut diakui bahwa barisan guru kocar-kacir, tapi hal itu terjadi sesudah bendera digerek sampai puncak tiang, dan lagu Indonesia Raya dinyanyikan.

Ketua Panlak HGN dan HUT PGRI tingkat kecamatan Amarasi Selatan, Pieter Otemusu juga mengatakan cuaca sudah diprediksi, tetapi upacara tidak mungkin ditunda. Oleh karena itu, sekalipun upacara ini berlangsung di sela hujan, semua dapat dilakukan dengan baik.

Dalam upacara HGN dan HUT PGRI di Amarasi Selatan kali ini seluruh guru hadir serta kepala TK, SD, SMP, SMA/K. Hadir pula mantan kepala UPT dinas PK Kecamatan Amarasi Selatan, Nehemia Runesi, S.Pd.

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat memang telah mengguyur Kabupaten Kupang dan sekitarnya sejak beberapa pekan ini. Apresiasi yang luar biasa bagi peserta upacara HGN dan HUT PGRI di Kecamatan Amarasi Selatan, karena meskipun hujan, guru-guru tidak mengeluh dan tetap semangat mengikuti upacara.

Karakter buru seperti inilah yang harus ditiru, karena guru memiliki tanggung jawab membentuk karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati olah pikir, dan olahraga. Guru adalah contoh dan patut dihargai karena calon generasi emas Indonesia 2045 harus dididik untuk memiliki bekal Pancasila yang baik guna menanggapi dinamika perubahan yang sangat cepat.

Peran besar guru dalam mendidik generasi penerus harus mendapat apresiasi yang layak. Budaya menghargai atau apresiasi terhadap capaian keberhasilan saat ini dinilai mulai hilang.

Bahkan, bagi kalangan pendidik dan tenaga kependidikan mereka yang menuai prestasi tapi hanya sedikit mendapat apresiasi. Semoga hal ini bisa menjadi perhatian bagi pemerintah kedepannya. (*)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *