Kupang-infontt.com,- Politik bukan tentang seberapa lama bergelut di dalamnya, melainkan pengalaman apa yang telah diraih. Bahkan kuatnya kekuatan relasi pun masih harus menjadi suatu pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang untuk menjadi seorang politisi.
Inilah alasan utama Elias Koa salah satu putera terbaik Timor Tengah Selatan (TTS) ikut mewarnai pesta demokrasi 2019 mendatang lewat mesin partai Hanura. Elias sendiri maju lewat daerah pemilihan satu (Kecamatan Batuputih, Kecamatan Kota Soe, Kecamatan Amanuban Barat dan Kecamatan Kuatnana) dengan nomor urut satu.
Bagi Elias, untuk duduk di kursi legislatif tidak perlu menebar janji hampa kepada masyarakat. Sebaliknya sebagai calon wakil rakyat seharusnya mampu membangun relasi agar semua aspirasi masyarakat dapat terjawab secara baik.
“Sebenarnya yang harus dilakukan oleh anggota legislatif bukan berjanji untuk membangun Infrastruktur dan lain sebagainya, tapi kita harus mampu membangun fondasi relasi yang kuat agar aspirasi rakyat itu bisa didengar dan dijawab,”ujar Elias.
Elias mengaku, pengalaman dirinya belajar belasan tahun di dunia politik bersama beberapa politisi senior di NTT salah satunya adalah Ibrahim A. Medah, membuat dirinya yakin untuk terjun ke dunia politik, dan kini saatnya anak muda menyuarakan aspirasi rakyat yang selama ini terpinggirkan.
“Saya sejak tahun 2000 bekerja sebagai staf ahli untuk anggota legislatif, artinya sebelum terjun ke sini (caleg), relasi telah terbangun bahkan orang yang mendorong saya agar ikut juga hadir dalam dunia ini adalah bapak Medah sendiri,”ungkap Elias.
Elias pun berharap adanya dukungan dan kerjasama yang baik dari masyarakat terkhususnya Dapil 1 Kabupaten TTS. Kecerdasan masyarakat dalam memilih pun sudah tidak diragukan lagi, tapi yang harus dijaga adalah cara-cara kotor dan masyarakat harus melihat latar belakang kekuatan kemampuan caleg dalam hubungan komunikasi sampai ke ranah pusat.
”Sebagai pendatang baru saya mungkin tidak dikenali, namun saya sangat yakin aspirasi dari masyarakat dapat saya perjuangkan dan jika nanti tidak dipercaya, maka pilihlah figur yang sudah ada ruang komunikasi yang baik dengan berbagai politisi yang ada di tingkat provinsi maupun pusat sehingga suara dari masyarakat tidak hanya tersimpan sebagai file tua di ruang paripurna,”tegas Elias.
Sebagai politisi muda, Elias mengakui bahwa dalam tubuh pemerintahan mungkin banyak politisi-politisi yang baik, namun banyak juga yang buruk dengan tidak menggunakan wewenangnya secara tepat. Hal inilah yang sering membuat roda perekonomian rakyat terhambat.
“Sudah saatnya anak muda bersuara lantang untuk mewujudkan kemakmuran rakyat. Marilah kita anak muda lebih mendahulukan esensi daripada eksistensi,”jelas Elias.
[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]
Laporan: Sandy Lette
Editor: Redaksi