Inilah Bukti Jokowi Adalah Sahabat Sejatinya Ahok

Jokowi dan Ahok pernah sama-sama memimpin DKI Jakarta. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jokowi dan Ahok pernah sama-sama memimpin DKI Jakarta. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Jakarta-infontt.com,- Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak pernah memendam dongkol kepada Presiden Joko Widodo. Alih-alih marah kepada mantan atasannya saat memimpin DKI Jakarta, Ahok justru menyebut Jokowi sebagai sahabat sejatinya dalam dunia politik.

Hal itu diungkap Ahok saat ditemui rekan-rekannya di rumah tahanan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Jumat (4/5) pekan lalu. Pertemuan dengan Permadi Arya alias Abu Janda, Niluh Djelantik, Denny Siregar, Birgaldo Sinaga, dan Eko Kunthadi itu disebut berlangsung hangat dan penuh canda.

Bacaan Lainnya

Eko menceritakan pertemuan tersebut di status facebook-nya, Sabtu (5/5). “Benar saja, pertemuan dengan Ahok siang tadi banyak dihiasi dengan guyon. Obrolan ringan dan ceplas ceplos, saling ledek dan menertawakan keadaan. Seperti bertemu teman lama,” tulis Eko.

Sebelum pertemuan, Eko dan rekan-rekannya telah sepakat untuk tidak menyinggung masalah pribadi Ahok, namun yang terjadi sebaliknya. Ahok malah mulai menyinggung persoalan pribadinya.

Dalam pertemuan itu, Ahok menyinggung statusnya yang kini menjadi duda setelah resmi bercerai dengan Veronica Tan. Tetapi tak ada kesan kesedihan saat Ahok membicarakan status barunya itu.

“Lu gak liat gue seger begini? Duda, kan, harus selalu ceria” jawab Ahok spontan, seperti ditulis Eko.

Jawaban Ahok membuat pertemuan menjadi cair. Obrolan pun berlanjut, menyerempet persoalan politik.

Adalah Birgaldo Sinaga yang membuka obrolan soal politik. Pegiat media sosial ini memancing dengan menanyakan hubungan Ahok dan Jokowi.

Ahok memang dekat dengan Jokowi karena pernah menjadi bawahannya saat memimpin Jakarta pada 2012 hingga 2014 lalu. Namun nasib keduanya kini bagai bumi dan langit. Sementara karier politik Jokowi menjulang hingga menjadi presiden, Ahok justru mendekam di bui karena kasus penistaan agama.

Birgaldo bertanya perasaan Ahok terhadap Jokowi. “Kami semua seperti menunggu apa reaksi mantan Gubernur DKI Jakarta ini,” tulis Eko.

Ahok, kata Eko, lantas menjawab dengan menyebut Jokowi sebagai sahabatnya.

“Gue yakin Jokowi juga akan menyebut nama gue ketika ditanya hal yang sama,” kata Ahok seperti ditulis Eko.

Kata-kata itu, menurut Eko, disampaikan Ahok dengan cepat. Dan hal ini di luar dugaan Eko dan rekan-rekannya. Eko sempat menduga akan keluar nada kecewa dalam jawaban Ahok.

“Wajar. Dia kini jadi pesakitan. Sedang karier politik Jokowi moncer. Nyata sama sekali gak tergambar,” tulis Eko.

Tak hanya itu, Ahok bahkan memuji Jokowi sebagai sosok pemimpin yang tidak pernah menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi.

Ahok juga berkisah soal sulitnya mencari sahabat di dunia politik. Kata Ahok, seperti ditulis Eko, dalam politik kebanyakan hubungan dibangun hanya berorientasi pada kepentingan. Hal ini yang tidak ditemui Ahok pada sosok Jokowi.

“Dia (Jokowi) tulus. Makanya kita harus memahami posisi masing-masing. Itulah arti sahabat,” tulis Eko mengutip pernyataan Ahok.

Menurut Eko, Ahok saat itu pun meyakini persahabatannya dengan Jokowi tidak pernah terganggu dengan ingar bingar suasana politik.

Eko kemudian mengaitkan hubungan Ahok dan Jokowi ini dengan kekecewaan sebagian pihak atas SP3 kasus Riziek Shihab oleh Polda Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Eko mengatakan ada sebagian pendukung Ahok menyalahkan Jokowi dalam SP3 Rizieq. Mereka kecewa karena Jokowi dianggap membiarkan SP3 Rizieq keluar.

Pertemuan akhir pekan lalu itu juga membicarakan hal lain yang tak kalah menarik. Salah satunya akan rencana menggunakan nama Basuki dan meninggalkan nama ‘Ahok’ saat bebas nanti.

Ahok tak membeberkan alasan melepas nama yang telah akrab pada dirinya itu. Dia hanya menyebut nama Ahok nantinya hanya akan dipakai sebagai brand.

“Ahok akan jadi brand aja. Misalnya, jadi mata acara Ahok Show,” kata Eko menirukan ujaran Ahok.

Hal lain yang disinggung Eko adalah perubahan penampilan fisik Ahok. Kini, badannya menjadi lebih gemuk. Kulitnya memerah karena terjemur matahari.

Eko menduga berat badan Ahok naik sekitar 5 kilogram. “Lha, kerjaan gue di sini ngapain? Makan, baca buku, nulis, tidur. Gimana gak gemuk?” kata Ahok mengomentari berat badannya.

Pertemuan dengan Ahok tak berlangsung lama. Eko menceritakan sebelum pulang, ia dan rekan-rekannya meminta Ahok menulis satu-dua patah kata sebagai kenang-kenangan.

“Setelah beberapa teman meminta sedikit oret-oretan Ahok sebagai kenang-kenangan, kami pun pamit pulang. Ahok bangkit, berdiri di dekat pintu menyalami kami satu-satu,” tulis Eko di akun facebook-nya.(Sumber: Gill/cnnindonesia.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *