Pilkada Kabupaten Kupang: Ketika Nasib Rakyat Disandera Oleh Recehan

Ilustrasi
Ilustrasi

Kupang-infontt.com,- Pilkada serentak yang akan dilangsungkan pada 2018 mendatang tentu akan melahirkan pemimpin yang berkualitas apabila masyarakatat cerdas dalam menentukan sikapnya untuk memilih pemimpin.

Berbicara kriteria pemimpin itu tentu akhlak yang baik adalah merupakan salah satu kualiatas yang baik pada diri pemimpin tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa begitu banyak pemimpin yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi namun tidak terimplikasi pada akhlaknya, sehingga di momen Pilkada kali ini terkhusus di Kabupaten Kupang nanti akan melangsungkan perhelatan demokrasi. Perlu ditekankan kepada semua masyarakat untuk menggunakan hak konstitusinya secara bijak dan cerdas dalam memilih pemimpinnya, sehingga nasib masyarakat dalam 5 Tahun ke depan itu dapat lebih baik lagi.

Bacaan Lainnya

Di momen ini tentu begitu banyak para calon pemimpin yang mengeluarkan mantra ampuhnya lewat janji-janji politik yang dimulai dari kesejahteraan masyarakat, keadilan, proses pelayanan yang baik kepada masyarakat hingga hal-hal yang terkecil turut menjadi bunga retorika para calon pemimpin ini, namun setelah terpilih apakah mereka tidak melupakan apa yang telah menjadi janji politiknya kepada rakyat?

Hal ini tentu merupakan sebuah tugas kita bersama untuk tetap meningkatkan ketajaman berfikir serta kemampuan menganalisa apa yang mereka sampaikan lewat janji politiknya,dan yang paling urgen adalah kita semestinya mampu mencari kriteria calon yang akan menjadi nahkoda sebuah daerah.

Sebagai seseorang yang berada di alam demokrasi, tentu saya ingin mengajak kepada kita semua, bahwa jangan sampai proses demokratisasi kita ini ternodai dengan money politic (politik uang) yang kemudian hanya akan melahirkan pemimpin yang melihat rakyatnya dari angka-angka rupiah, sebab jika demikian terjadi maka konsekuensi logisnya kita telah menyerahkan daerah kita kepada pemimpin yang instan, serta tidak berkualitas.

Selain itu bagi kita ataupun masyarakat yang terjebak dengan money politic, tentunya mereka tidaklah sadar bahwa hak politiknya sedang di sandra oleh hanya beberapa recehan rupiah sementara nasibnya 5 Tahun kedepan tidak akan pernah baik, sebab mereka telah menyerahkan tanggung jawab mengurusi masyarakat kepada pemimpin yang dihasilkan dari paradigma materealistik.

Kita tentu berharap di tahun politik yang akan terus berlangsung sampai pemilu nanti yang dibarengi pilkada serentak, kita harus mampu keluar dari konstruk dan cara berfikir yang keliru, termasuk di Pilkada serentak ini kita berharap agar mewujudkan pemilu damai, jujur , berintegritas yang berangkat dari bahwa semua pihak harus membangun kerja sama baik, belum lagi para calon pemimpin yang bertarung di Pilkada kali ini harus mampu bersaing secara baik,para penyelenggara pemilu juga harus mampu menunjukkan profesionalismenya tanpa berpihak.

Dengan upaya yang dibangun di atas sebuah pondasi yang baik dan kuat,maka saya cukup yakin proses demokrasi kitapun akan baik. Namun, jika demokrasi kita didasari dengan hal-hal buruk maka demokrasi yang jujur, berintegritas serta damai tidak akan terwujud. Dan di Pilkada 2018 nanti kita dapat menilai dan melihat langkah yang diambil oleh para pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah dalam menyelenggarakan Pilkada serentak apakah sudah tepat atau tidak? Semoga pesta demokrasi khususnya di Kabupaten Kupang berjalan sehat.

(Penulis: Chris Bani: wartawan infontt.com/portal berita daring)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *