Bayi Lahir di Bilik Jamban, dinamai Lusi Abigail

Bayi sedang mendapatkan pertolongan oleh Bides Ita

Bayi lahir di Jamban, dinamai Lusi Abigail

Amarasi Raya, infontt.com. Sekitar Pukul 15.15 menit, Senin, 06 Pebruari 2017 lahir seorang bayi perempuan di desa Nekmese’ kecamatan Amarasi Selatan. Bayi perempuan ini dinamai Lusi Abigail oleh Bides Devita K.Oto yang disapa Kak Ita, dan temannya Ferni Senge. Tidak seperti bayi-bayi yang harusnya ditolong agar persalinan tejadi di puskesmas dengan peralatan yang memadai. Sang ibu yang bernama Mince, ke jamban di belakang rumah untuk membuang hajat, justru di sana terjadi kelahiran.

Bides Devita K. Oto

Bides Ita sedang berada di tempat kejadian oleh karena sedang dalam persiapan untuk mengantarkan ibu Mince Ora’ yang akan melahirkan ke Puskesmas Sonraen. Ketika sang Bides dan temannya Ferni bersama anggota keluarga yang lain mempersiapkan segala keperluan untuk persalinan nantinya, justru kelahiran itu terjadi.

Bacaan Lainnya

Kejadian ini membuat para tetangga berdatangan untuk membantu. Bides Ita memberi aba-aba untuk mengambil perlengkapan yang dibutuhkan di pustu yang berjarak kurang lebih 350 m dari tempat kejadian. Bayi diambil dari dalam kamar kecil di belakang rumah, dibawa oleh Bides untuk melakukan pemisahan dengan plasentanya (bhs Amarasi: orin). Sungguh suatu kesibukan yang tidak direncanakan pada saat itu.

Bayi sedang mendapatkan pertolongan oleh Bides Ita

Sesudah menolong bayi perempuan ini, kepada awak infontt.com Bides Ita dan Ferni memberi informasi bahwa panjang bayi 47 cm dengan berat badan mencapai 2,4 kg. Kelahiran yang memberi pengalaman baru kepada dua pemuda yang tiba terlebih dahulu di tempat kejadian sebelum kedatangan Bides Ita dan menjadi pengalmaan pertama ketika berniat membantu.

Kepada masyarakat Bides Ita mengharapkan agar bila ibu-ibu yang sedang hamil, usia kehamilan harus terus dipantau melalui posyandu dan pustu agar diketahui untuk dapat diprediksi waktu kelahiran sehingga tidak terjadi seperti yang dialami oleh ibu Mince yang kelahiran bayi perempuannya tidak ditunggui suami yang sedang tidak berada di tempat karena alasan hendak menafkahi keluarga, sehingga harus berada di luar negeri sebagai pekerja lintas negara. (roni)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *