Kupang-InfoNTT.com,- Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Provinsi NTT bersama 13 DPC serentak melakukan gerakan tanam air dan tanam raya pohon di wilayah masing-masing, Sabtu (29/11/2025).
Gerakan ini dilaksanakan GAMKI NTT dengan kolaborasi bersama Sonde GMIT, sebagai wujud nyata dari program pencanangan penanaman 1 juta anakan pohon sebagai bagian dari komitmen dalam pelestarian lingkungan hidup.
GAMKI NTT sendiri melaksanakan kegiatan di GMIT Tujuh Dian Nisatbat, Klasis Amabi Oefeto Timur. Turut hadir dalam penanaman serentak ini Ketua DPC GAMKI Kabupaten Kupang, Ketua Klasis Amabi Oefeto Timur bersama para pendeta di wilayah pelayanan tersebut, Kepala Desa Pathau bersama jajaran, dan juga jemaat GMIT Tujuh Dian Nisatbat.
Ketua Klasis Amabi Oefeto Timur, Pendeta Absalom Tanaus, S.Th dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada GAMKI NTT yang telah mempercayakan Klasis Amabi Oefeto Timur menjadi bagian dari program ini.
“Kurang lebih GAMKI sudah menyiapkan 10 ribu anakan pohon untuk ditanam di gereja-gereja khususnya pada pos pelayanan Klasis Amabi Oefeto Timur. Ini perlu dijaga dan dirawat agar apa yang dikerjakan dan didoakan tidak sia-sia,” ujar Pendeta Absalom.
Sedangkan Ketua DPD GAMKI NTT, Winston Rondo dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa gerakan ini adalah bagian dari program Sinode GMIT, yang didalamnya GAMKI juga ikut bekerja keras sukseskan program mulai ini.
Tentu tujuannya untuk meningkatkan kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai agama, menciptakan lingkungan hidup yang lebih hijau, dan menginspirasi umat beragama untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

“Pada bulan lingkungan hidup ini, Sinode GMIT canangkan program gerakan tanam air dan tanam pohon. Ini dimaksud agar generasi mendatang tidak kesulitan dalam air bersih dan juga mata pencaharian. Karena pohon yang ditanam punya nilai ekonomis. Seperti kopi dan asam Timor,” jelas Winston Rondo.
Ia menambahkan, tujuan dari program ini juga adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga sumber air dan lingkungan hidup. Selain itu, pohon yang ditanam juga dapat membantu menyerap air hujan, mengurangi erosi tanah, dan meningkatkan kualitas air.
“Dengan penanaman 10 ribu anakan pohon di wilayah Klasis Amabi Oefeto Timur, maka GAMKI bersama GMIT berharap dapat meningkatkan kesadaran ekologis masyarakat dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih hijau dan lestari. Kita buat Amabi Oefeto Timur ini jadi hitam asam. Ini akan berdampak jangka panjang bagi anak dan cucu kita,” ungkapnya.
Ketua DPC GAMKI Kabupaten Kupang, Deasy Ballo juga mengapresiasi gerakan mulia dari GAMKI NTT. Hal ini dikarenakan tanam anakan pohon memberikan banyak manfaat bagi generasi mendatang.

Menurut Deasy Ballo, anakan pohon yang ditanam ini harus dirawat dengan kasih sayang, karena jika berhasil maka banyak manfaat, seperti menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, mencegah erosi tanah dan banjir, menyediakan habitat bagi hewan dan tumbuhan, meningkatkan kualitas air dan udara, serta membantu meningkatkan ekonomi jemaat.
“Dengan menanam anakan pohon, kita dapat mewariskan lingkungan yang lebih hijau dan sehat bagi generasi mendatang. Mari kita tanam anakan pohon untuk masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, GAMKI NTT bersama semua jemaat Tuhan yang hadir tidak menanam secara simbolis, namun semua lubang yang sudah tersedia ditanam secara langsung. Ada kurang lebih 500 anakan pohon asam Timor, kopi dan nangka yang ditanam di lingkungan Gereja Tujuh Dian Nisatbat Pathau.
Laporan: Chris Bani





