Keuangan Negara: Investasi untuk Masa Depan Bangsa

(Opini oleh Dede Sulaiman – SMP NU Kabupaten Deli Serdang)

Setiap kali saya membaca berita tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), saya tidak melihatnya hanya sebagai deretan angka yang rumit. Sebagai seorang guru, saya melihatnya sebagai cermin dari cita-cita bangsa ,bahwa di balik setiap rupiah yang dikeluarkan, ada mimpi besar untuk membangun masa depan anak-anak bangsa ini.

Bacaan Lainnya

Khusus pada anggaran yang diperuntukkan bagi dunia Pendidikan, saya sering bertanya pada diri sendiri, bagaimana uang negara itu (APBN Bidang Pendidikan) bekerja di ruang kelas kami? Bagaimana setiap kebijakan fiskal berdampak pada buku yang dipegang murid, bangku tempat mereka belajar, atau gaji guru yang menjadi tulang punggung Pendidikan dan lain-lain aspek pendidikan? Dari sanalah saya memahami bahwa keuangan negara bukan sekadar urusan birokrasi, tetapi investasi nyata untuk masa depan bangsa.

Keuangan Negara Bukan Hanya Tentang Angka

Bagi sebagian orang, APBN mungkin terdengar rumit dan jauh dari kehidupan sehari-hari. Namun, bagi saya setiap program pemerintah yang menyentuh dunia pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan pada umumnya merupakan bukti bahwa uang rakyat sedang bekerja. Anggaran negara (kita baca uang rakyat) memiliki makna yang lebih dalam: ia merupakan alat untuk membangun manusia, bukan hanya membangun infrastruktur. Pemerintah mengalokasikan triliunan rupiah setiap tahun untuk sektor pendidikan dan kesehatan — dan di sanalah letak investasi sesungguhnya.

Sebagai guru, saya percaya bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan untuk pendidikan adalah benih peradaban. Ketika sekolah diperbaiki, fasilitas belajar ditambah, dan pelatihan guru diperkuat, kita sedang menanam pohon masa depan yang hasilnya akan dinikmati oleh generasi berikutnya.

Investasi Terbesar Adalah Manusia

Menteri Keuangan saat ini, Purbaya Yudhi Sadewa, menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang efektif dan berpihak pada rakyat. Saya setuju, karena efektivitas itu hanya akan tercapai bila dana negara benar-benar digunakan untuk membangun kualitas manusia Indonesia.

Sebagai pendidik, saya melihat langsung bagaimana dukungan APBN membantu sekolah-sekolah di pelosok agar tetap bisa berjalan. Dana BOS, program beasiswa, dan pengadaan fasilitas pendidikan sebagai wujud nyata dari kehadiran negara. Mungkin terlihat sederhana, tapi di sana ada anak-anak yang tetap bisa belajar meski sekolahnya jauh dari kota.

Saya percaya, investasi pada manusia jauh lebih berharga daripada investasi pada beton. Bangunan bisa runtuh oleh waktu, tapi manusia yang terdidik akan terus menjadi cahaya bagi bangsanya. Itulah sebabnya pendidikan dan kesehatan harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan fiskal.

Infrastruktur: Pondasi untuk Pemerataan

Meski pendidikan merupakan investasi utama, saya juga menyadari pentingnya pembangunan infrastruktur. Sebagai guru yang pernah mengajar di daerah terpencil, saya tahu betapa sulitnya akses menuju sekolah ketika jalan rusak atau transportasi tidak memadai.

Infrastruktur bukan hanya tentang beton dan aspal, ia menjadi jembatan antara harapan dan kesempatan. Ketika jalan dibangun, jembatan diperbaiki, dan jaringan internet diperluas, anak-anak di pelosok memiliki peluang yang sama untuk belajar dan berkembang. Inilah makna sejati dari investasi negara: bukan untuk mempercantik kota, tetapi untuk menyatukan bangsa melalui pemerataan pembangunan.

Transparansi: Menjaga Kepercayaan Rakyat

Sebagai guru, saya juga belajar pentingnya kejujuran dan tanggung jawab. Hal yang sama berlaku dalam pengelolaan keuangan negara. Uang rakyat adalah amanah besar, dan amanah itu harus dijaga dengan transparansi.

Saya percaya, keuangan negara yang dikelola secara terbuka akan menumbuhkan kepercayaan rakyat. Ketika masyarakat tahu bahwa pajak yang mereka bayarkan benar-benar kembali dalam bentuk fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik, maka rasa memiliki terhadap negara pun tumbuh.

Sebaliknya, ketika pengelolaan keuangan tidak transparan, kepercayaan itu hilang — dan hilangnya kepercayaan adalah kehilangan terbesar dalam membangun bangsa. Oleh karena itu, saya berharap setiap kebijakan anggaran selalu diawasi dengan prinsip keterbukaan dan keadilan.

Peran Kita Semua

Keuangan negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Kita semua, termasuk para guru, memiliki peran penting dalam menjaga dan mengawasi penggunaannya.

Setiap kali saya mengajar tentang kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab kepada siswa, saya sedang menanam nilai-nilai yang menjadi dasar dari pengelolaan keuangan negara. Karena sejatinya, membangun integritas sejak dini adalah bentuk investasi moral bangsa.

Membayar pajak tepat waktu, menolak gratifikasi, dan berani bersuara terhadap penyimpangan adalah bagian dari cinta tanah air. Itulah cara sederhana, tapi bermakna, untuk memastikan uang negara benar-benar kembali kepada rakyatnya.

Refleksi: Warisan untuk Anak-Anak Kita

Setiap kali saya melihat murid-murid kami tersenyum di ruang kelas yang layak, saya (dan kami semua) sadar bahwa keuangan negara telah bekerja di sana. Gaji guru yang saya terima, buku yang dibagikan kepada siswa, hingga listrik yang menerangi ruang belajar, semuanya adalah hasil dari pengelolaan keuangan publik.

Bagi saya, keuangan negara adalah wujud kasih sayang bangsa terhadap generasinya sendiri. Kita mungkin tidak akan melihat semua hasilnya sekarang, tetapi anak-anak kita akan merasakannya nanti.

Sebagai guru, saya berharap agar kebijakan keuangan negara terus berfokus pada manusia. Karena sejatinya, masa depan bangsa tidak hanya dibangun di ruang rapat kementerian, tetapi di ruang kelas sederhana di mana guru dan murid belajar bersama tentang arti cita-cita dan pengabdian.

Kini saatnya kita berhenti melihat keuangan negara sebagai pengeluaran, dan mulai memaknainya sebagai investasi cinta untuk masa depan Indonesia. Dari setiap rupiah yang digunakan dengan niat baik, akan tumbuh harapan baru — harapan tentang bangsa yang cerdas, adil, dan berdaya saing global.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *