Gedung GMIT Paulus Oepoli Diresmikan, Pj Bupati Kupang Berpesan Jaga Persekutuan

Penjabat Bupati Kupang menggunting pita sebagai tanda diresmikannya gedung ibadah GMIT Paulus Oepoli.

Amfoang-InfoNTT.com,- Mimpi lama dari warga Jemaat Paulus Oepoli untuk memiliki gedung Gereja yang representatif akhinya bisa terealisasi, setelah Penjabat Bupati Kupang Alexon Lumba bersama Ketua Sinode GMIT Pendeta Samuel Pandie, pada Minggu (20/10), meresmikan dan menthabiskan Gedung Gereja Paulus Oepoli, di Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur.

Peresmian dan Penthabisan Gedung Gereja Paulus Oepoli ditandai dengan pembukaan selubung papan nama Gereja, sekaligus melakukan penandatanganan prasasti, pengguntingan pita, dan Penthabisan oleh Ketua Sinode GMIT.

Bacaan Lainnya

Peresmian dan Penthabisan gedung Gereja Paulus Oepoli juga dirangkai daengan perayaan HUT Gereja Paulus Oepoli yang ke- 50.

Alexon Lumba dalam sambutan mengatakan, pesan simbolis dari dari suatu pembangunan gedung Gereja adalah kebersamaan dan persaudaraan, karena suatu gedung Gereja tentu tidak bisa dibangun sendiri, tapi dibangun atas dasar persekutuan dan kebersamaan.

Untuk itu Alexon Lumba meminta agar persaudaraan dan persekutuan yang sudah terbangun tersebut bisa dieratkan, karena tanpa persekutuan dan persaudaraan, segala sesuatunya akan sia-sia.

“Dengan adanya gedung kebaktian baru ini, maka harus ada semangat baru, ada tekad dan komitmen baru, untuk membangun Jemaat diberbagai aspek. Jemaat Paulus Oepoli juga adalah masyrakat Kabupaten Kupang, yang memiliki tanggung jawab untuk membangun masyarakat disekitarnya”, ujar Alexon Lumba.

Alexon Lumba juga mengingatkan warga Jemaat Paulus Oepoli untuk terus berupaya meningkatkan ketahanan ekonomi, menciptakan harmoni sosial, mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan yang berkualitas, dan membentuk karakter dan moral Jemaat yang tangguh, ditengah-tengah zaman yang penuh dengan kompetisi dan dinamika yang bergerak sangat cepat ini.

“Pemerintah dan Gereja memiliki peran yang berbeda namun kita tetap satu didalam Kristus dan harus saling melengkapi, seperti dua sisi yang saling melengkapi dalam mengupayakan kemajuan Jemaat yang adalah bagian dari masyarakat”, tegas Alexon Lumba.

Sementara itu Pendeta Samuel Pandie dalam Suara Gembalanya mengatakan, Kristus haruslah tetap menjadi inti dari Gereja, bukanlah gedung Gereja yang megah, ataupun Pendeta maupun Jemaat. Dilanjutkan, setelah gedung Gereja selesai dibangun, maka persekutuan antar Jemaat di Gereja Paulus Oepoli harus semakin ditingkatkan.

“Dewasa ini Jemaat GMIT dituntut untuk menjadi Jemaat yang adaptif, yang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan zaman dengan tetap berpegang pada ajaran Kristus, itulah panggilan kita saat ini. Gedung Gereja ini dibangun cukup lama, artinya Tuhan mau agar Jemaat belajar untuk meningkatakan pelayanan dan persekutuan, sampai gedung Gereja selesai dikerjakan”, ujar Pendeta Pandie.

Pendeta Samuel Pandie juga mengingatkan Jemaat Paulus Oepoli, di Kabupaten Kupang saat ini memasuki masa-masa politik, karena itu walaupun kita berbeda pilihan namun kebersamaan dan kekeluargaan harus tetap dijaga.

Dimintanya Jemaat Paulus Oepoli dan seluruh masyarakat Kabupaten Kupang pada umumnya untuk menghindari politik uang dan tak lupa berdoa sebalum memilih, serta menginstruksikan semua Pendeta diseluruh GMIT untuk tidak menggunakan fasilitas Gereja untuk kepentingan politik.

“Kemiskinan, tingkat kesejhateraan, dan stunting masih menjadi masalah sosial bagi Jemaat untuk diatasi. Mari kita menjadi Gereja yang membebaskan, dan menumbuhkan SDM-SDM yang hebat dari dalam Gereja, yang mampu menjadi berkat bagi sesama”, tutup Pendeta Samuel Pandie.

Gedung Gereja Paulus Oepoli sendiri seperti disampaikan Ketua Majelesi Jemaat Paulus Oepoli, Pendeta Yahonis Sonbanu, dibangun secara bertahap dalam waktu yang cukup lama, yaitu semenjak tahun 1984. Sementara Kebaktian peresmian dan penthabisan itu sendiri dipimpin oleh Pendeta Melki Ullu.

Peresmian ini turut dihadiri Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kupang, Sorta Lumba – Turnip, Ketua Klasis Amfoang Utara, Pendeta Yakob Piter Rafael Mooy Ressa, para Pendeta se- Klasis Amfoang Utara, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kupang Teldi Sanam, Kepala BPKAD Kabupaten Kupang Okto Tahik, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang Yoel Laitabun, Kepala Dinas Perijinan Kabupaten Kupang Guntur Taopan, Kepala Dinas Kearsipan Kabupaten Kupang Kain Maus, Kasat Pol PP Kabupaten Kupang Richard Benu, dan warga Jemaat setempat.

Laporan: Prokopim 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *