Usai Dilantik Sebagai Anggota DPRD NTT : Winston Rondo Langsung Turun ke SD GMIT Manumutin

Anggota DPRD NTT Winston Neil Rondo langsung melakukan blusukan ke SD GMIT Manumuti usai dilantik.

Kupang-InfoNTT.com,- Usai dilantik sebagai Anggota DPRD Provinsi NTT dari Fraksi Partai Demokrat, Winston Neil Rondo langsung melakukan blusukan ke SD GMIT Manumuti, Kelurahan Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Selasa (03/9/2024) siang.

Hal tersebut dilakukan oleh Ketua DPC Demokrat Kabupaten Kupang tersebut akibat Sekolah tersebut mengalami beberapa kali penyegelan dan adanya intimidasi yang diduga dilakukan oleh pemilik tanah sehingga mengakibatkan para siswa dan guru merasa terancam dan tidak nyaman untuk melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar.

Bacaan Lainnya

Kepala Sekolah SD GMIT Manumuti Yana Taopan berterima kasih atas kepedulian Winston Rondo yang rela datang untuk mengunjungi dan merasakan apa yang dialami para guru dan siswa sebab selama ini mereka tidak nyaman beraktivitas di lingkungan sekolah karena intimidasi dan gangguan yang dialami.

“Kami berterima kasih atas kedatangan bapak Winston, ini sebagai cara untuk memotivasi kami dalam belajar dan mengajar dengan setiap dinamika yang terjadi, kami mengalami dampak psikis, anak-anak merasa takut, harapannya kami bisa didampingi, dikuatkan untuk melewati persoalan ini,” ujarnya.

Winston Neil Rondo dalam sambutannya menyebut hak untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak dijamin dalam UUD 1945 sehingga siapapun tidak bisa menghalangi para siswa dan guru untuk melaksanakan proses belajar dan mengajar.

“Setelah dilantik menjadi anggota DPRD NTT, saya langsung datang kesini untuk menemui para guru dan siswa, hal ini saya lakukan agar memastikan proses belajar dan mengajar bebas dari rasa takut dan intimidasi, hal tersebut adalah amanat UUD 1945 sebagai hukum tertinggi di negeri ini, hari ini kita semua sedang mengerjakannya,” ungkapnya.

Ia memastikan dirinya akan terlibat aktif untuk mendorong agar nantinya para guru dan siswa SD GMIT Manumuti bisa terbebas dari rasa takut dan intimidasi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

“Apapun peran yang kita kerjakan saya siap memberi diri untuk terlibat bersama, misi saya sederhana yakni memastikan sekolah kita terbebas dari ancaman rasa takut dan intimidasi dalam kegiatan belajar dan mengajar,” pungkasnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *