Langkah Catur Politisi Yosef Lede Mulai Bergerak, Bagaimana Nasib Paket KORSA

Kader Gerindra Yosef Lede saat mendaftar di DPD PSI Kabupaten Kupang

Kupang-InfoNTT.com,- Gonjang-ganjing mengenai figur yang akan mendapatkan Surat Tugas dari Partai Gerindra sebagai bakal calon Bupati Kupang akhirnya terjawab. Pada Kamis 18 Juli 2024 malam, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto telah menyerahkan Surat Tugas kepada kader terbaiknya, Yosef Lede untuk maju dan bertarung dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Kupang, 27 November 2024 yang akan datang.

Penyerahan Surat Tugas Partai Gerindra kepada Yosef Lede tersebut tak hanya mengakhiri polemik terkait siapakah figur yang paling berpeluang untuk mendapatkan dukungan partai Gerindra namun juga telah merubah konstelasi politik Pilkada Kabupaten Kupang.

Bacaan Lainnya

Perubahan konstelasi politik tersebut sangat terasa, terutama oleh bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kupang, Korinus Masneno – Silvester Banfatin (paket Korsa). Harapan paket Korsa untuk mendapatkan dukungan Gerindra dan membangun koalisi gemuk mulai terbengkalai. Hal ini diperparah dengan belum terbitnya surat keputusan dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), meskipun kedua partai tersebut telah memberikan Surat Rekomendasi terlebih dahulu kepada paket Korsa.

Kini paket Korsa baru berhasil mendapatkan dua kursi sebagai syarat pencalonan dari Partai Bulan Bintang (PBB) sebagai partai pengusung. Dengan demikian maka paket Korsa harus berupaya keras untuk mendapatkan lima kursi tambahan agar bisa memenuhi tujuh kursi sebagai syarat pencalonan.

Paket Korsa kini berharap bisa mendapat tiga kursi dari PAN dan tiga kursi dari PSI. Jika berhasil mendapatkan SK dari PAN dan PSI maka secara keseluruhan, paket Korsa mendapat delapan kursi. Sebab paket Korsa sudah terlebih dahulu mendapatkan dua kursi dari PBB.

Harapan paket Korsa untuk mendapatkan kursi parlemen dari PAN dan PSI memang tidak mudah, setelah Yosef Lede tampil sebagai pemenang dalam perebutan Surat Tugas Partai Gerindra. Jika ditilik dari dinamika politik terkini, PAN dan PSI berpeluang untuk membangun poros koalisi baru bersama Gerindra. Tak ketinggalan, Partai Demokrat yang tidak mengusung kadernya dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Kupang juga bisa bergabung dalam koalisi poros baru tersebut.

Ada beberapa skenario politik yang bisa terjadi. Skenario pertama adalah, terciptanya poros koalisi baru antara Partai Demokrat, PAN, PSI, Gelora dan Gerindra. Kemungkinan pertama ini bisa saja terjadi. Sebab Partai Demokrat, PAN, PSI dan Gelora merupakan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada kontestasi Pilpres yang baru saja usai. Kemesraan parpol koalisi KIM ini bisa membuka peluang koalisi dalam kontestasi Pilkada di Kabupaten Kupang.

Skenario kedua adalah PAN tetap bertahan untuk mendukung paket Korsa. Sementara PSI, Demokrat, Gelora bergabung dengan Gerindra. PAN bisa saja bertahan untuk Korsa. Sebab Silvester Banfatin yang merupakan bakal calon Wakil Bupati dari paket Korsa adalah kader PAN. Jika PAN bertahan maka PAN bisa membangun koalisi dengan PBB yang telah lebih dahulu memberikan Surat Keputusan sebagai partai pengusung paket Korsa. Namun koalisi PAN – PBB tidak memenuhi syarat minimal tujuh kursi pencalonan.

Jika poros baru ini terbentuk maka mimpi paket Korsa untuk maju dan bertarung dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Kupang akan terhenti. Sebab Korsa hanya mampu mendapatkan lima kursi yakni dua kursi dari PBB dan tiga kursi dari PAN.

Peluang paket Korsa untuk membangun koalisi dengan parpol lain semakin sulit. Sebab Nasdem PKB dan Perindo sudah mengusung paket Meserasi – Maria Nuban Saku (paket Mesra). Sementara Golkar dan Hanura sudah mengusung paket Jerry Manafe – Yan Akulas (paket Jelas).

Paket Korsa mungkin bisa berupaya untuk mendapatkan dua kursi dari partai Demokrat, tiga kursi dari PDIP atau tiga kursi dari PSI agar bisa mencapai tujuh kursi. Jika gagal mendapatkan dukungan Partai Demokrat, PSI dan PAN maka sudah dipastikan paket Korsa tidak bisa mencalonkan diri dalam Pilkada Kabupaten Kupang.

Koalisi partai Gerinda – PSI dalam mengusung Christian Widodo – Serena Francis sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota Kupang, bisa terjadi di Kabupaten Kupang. PSI bisa saja menarik surat rekomedasi yang telah diberikan kepada paket Korsa dan berkoalisi dengan partai Gerindra.

Kemungkinan penarikan surat rekomendasi PSI dari paket Korsa bisa saja terjadi. Sebab sejak menerima surat rekomendasi dari PSI tiga minggu yang lalu, paket Korsa belum berhasil membangun koalisi dengan partai lain untuk memenuhi quota minimal tujuh kursi parlemen sebagai syarat pencalonan. Sementara surat rekomedasi PSI itu hanya berlaku untuk satu bulan.

Selain itu, PDIP dengan tiga kursi sedang melakukan manufer politik untuk berkoalisi dengan partai Gerindra, setelah ditinggalkan Partai Nasdem dari koalisi yang pernah dibangun. Kemungkinan terjadinya koalisi Gerindra-PDIP ini disampaikan Ketua DPC PDIP Kabupaten Kupang kepada Lintas.ntt com, Kamis (28/07/2024).

Jika PSI, Demokrat, Gelora dan PDIP bergabung dengan Gerindra maka Yosef Lede bisa mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum sebagai calon Bupati Kupang dengan dukungan 13 kursi yakni PSI tiga kursi, Demokrat dua kursi, Gerindra 4 kursi, PDIP tiga kursi dan Gelora satu kursi.

Sementara itu, paket Jerry Manafe – Yan Akulas (Jelas) mendaftar ke KPU dengan dukungan 8 kursi yakni Golkar lima kursi dan Hanura tiga kursi. Paket Meserasi Ataupah – Maria Nuban Saku (Mesra) didukung Nasdem empat kursi, PKB 3 kursi dan Perindo dua kursi.

Meskipun demikian, dinamika politik akan terus berkembang. Segala kemungkinan masih akan terjadi. Sebab politik itu adalah seni kemungkinan.

Salam !

(*Tulisan ini sudah dimuat terlebih dahulu di website JurnalNTT.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *