Kupang Barat – InfoNTT.com,- Polemik penyaluran dana seroja masih bermasalah hingga penghujung tahun 2022. Hal ini dikarenakan banyak penerima bantuan seroja yang secara faktual lapangan tidak sesuai dengan nominal yang disalurkan BPBD Kabupaten Kupang.
Agustinus Bani, salah satu warga Kelurahan Oenesu, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang kepada media ini (20/12) mengungkapkan kekecewaannya terhadap BPBD karena bantuan senilai 10 juta rupiah tidak sebanding dengan nilai kerugian yang dialaminya mencapai 30-an juta rupiah.
Menurutnya, tim verifikasi dari BPBD hanya bekerja asal-asalan saja karena hasil verifikasi tidak sesuai dengan kerusakan yang dialami. Hal ini dibuktikan dengan bukti kwitansi yang nilainya melewati angka 10 juta rupiah.
“Aneh betul. Masa yang rusak ringan jadi rusak sedang dan berat. Rusak berat jadi rusak ringan. Mestinya mereka datang verifikasi itu masuk sampai dalam rumah dan lihat fisik rumah yang rusak. Kalau sudah perbaiki mereka (tim teknis lapangan) harus lihat juga bukti kwitansi pengeluaran yang kami punya biar bantuan ini tepat sasaran,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Oenesu ini bahkan mengkritik cara kerja tim verifikasi yang mana kurang profesional karena hanya datang di jalan saja lalu foto lepas kemudian langsung balik pulang.
“Saya perbaiki rumah saja pengeluaran kurang lebih 30-an juta, tetapi saya hanya dalat 10 juta saja. Ini juga tentu membuat saya kurang puas, waktu petugas datang di Kelurahan Oenesu. Kami masyarakat mendapat undangan di Gereja Immanuel Oenesu. Di situ saya sempat marah ketika baca data saya, masah rusak berat lalu dibuat rusak ringan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa, semua kwitansi pengeluaran ada dan lengkap. Semua bukti ini sudah ditunjukkan kepada petugas verifikasi saat datang di Kantor Camat Kupang Barat.
“Harapan saya kalau memang ini bantuan dari pihak Negara atau pemerintah untuk membantu masyarakat maka bantu dengan tulus. Jangan buat aneh aneh di lapangan. Kalau tidak bantu pun saya bisa upaya perbaiki pelan-pelan. Jangan bantu tapi setengah hati seperti ini. Lihat saja bantuan seroja ini tidak tepat dan hasilnya tidak sesuai dengan kerugian yang masyarakat alami,” tandasnya.
Laporan: Messe Ataupah