Darahnya Berteriak Menembus Mendung Langit Kota Kupang

TERUNTUK ASTRI DAN LAEL

Mendungnya langit
berarak di sana awan
berhimpunlah titik-titik air
lebih banyak lagi di atas sana
genangan air yang dipisah,
dipisah pada mulanya,
dipisah oleh Sang Khalik

Bacaan Lainnya

Hari berlangsung dalam gulirannya
ketika tiba di suatu titik waktu
suara tangis kanak-kanak
naik menembus mendung
darahnya meraung, meronta
getir hati mendengar irama mendayunya
pedih nan perih hati dan nadi disayat

Onggokan pembungkus itu
tak dapat berkisah
ia tak punya mulut
ia punya gejala
Batangan pipa tak bergestur
ia memiliki tanda penuntun
tanah penghisap darah
lobang pemapah jasad
mereka berseru dalam diam.

Kaum perkotaan berbaris
tuntutan diteriakkan
emosi mengalir nun jauh
jauh dan makin jauh
menyeberang antarkota dan pulau
Pejabat lokal bersuara
Petinggi berbintang membuka mulut
arak-arakan mutasi terjadi
irama dan nada miris digemakan

Tangis itu masih terdengar
menembus mendung langit kota
menyelinap di bilah-bilah pencakar langit
menyeruak hingga pusat negeri
merayapi hati kaum perempuan dan pegiatnya
ketika bayang-bayang masih berkelabat
labirin dimainkan pemegang pasal berayat
massa linglung di area terbuka
teriakan mengalir di saluran kuping
“Tenang! Pasti sesuai prosedur!”

Oh… rima waktu
Berceritalah pada kami
bisikkanlah apa yang kau ketahui
izinkan segala kaum membopong keadilan
sekalipun ibunda dan anaknya telah tiada
Betapa nista si pemegang godam
mengubur kanak membenamkan ibunda
air mata menetes dalam kolam kegetiran

Kisah ibunda pemeluk cinta
Ritme Ananda Putri nan cerita
keduanya akan dicatat dalam garis waktu
Pemegang godam dan bayanganya
dikenang dalam catatan sadis, brutal dan lalim
pasal, ayat bermakhota keadilan
dihafal dalam ketimpangan rasa
demi mencapai keadilan di area publik.

Sementara itu
Darahnya masih dan akan berteriak
menembus mendungnya langit Kota Kupang

Koro’oto-Pah Amarasi, 30 Desember 2021
Penulis: Heronimus Bani

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar