Kupang-InfoNTT.com,- Memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2021, Dewan kerajinan nasional daerah (Dekranasda) NTT dan Komunitas Bonsai (Koboi) Kupang, gelar pameran bonsai dengan tema NTT Hijau dengan pesona seribu bonsai.
Sebanyak 1.000 bonsai menghiasi pameran dan kontes bonsai yang digelar di depan halaman Rumah Jabatan gubernur NTT dari tanggal 28 hingga 30 Oktober 2021.
Ketua Koboi Kupang, Kristoforus Puan Wawin, kepada awak media, Kamis (29/10/2021) siang mengatakan, kegiatan ini merupakan pameran perdana Koboi setelah dua tahun berdiri.
“Kami tujuan awalnya memperkenalkan hobi atau dunia bonsai ke khalayak khususnya pengunjung yang datang ke sini,” ucapnya.
Ia juga mengatakan, dengan menggandeng Dekranasda NTT, paling tidak dengan adanya hobi bonsai ini ada UMKM yang terbentuk. Dari seribu bonsai dalam pameran kali ini ada sebanyak 36 orang yang ikut berpartisipasi.
Wawin menambahkan, ada berbagai jenis macam bonsai yang ikut dalam pameran dan kontes ini, dengan harga beragam, ada ratusan ribu hingga puluhan juta. Bonsai paling mahal adalah Anting Putri, pernah mengikuti kontes di Jawa dengan patok harga mencapai Rp 100 juta.
“Semua bonsai yang ada kebanyakan tanaman lokal. Ada yang dari luar beberapa, tapi kita fokus pada tanaman lokal,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, dirinya selalu mencari potensi-potensi yang ada di NTT. Selain budaya, kuliner serta pariwisata, juga seniman kerajinan tangan. Itulah alasan dekranasda mendukung pameran bonsai ini.
Julie menambahkan, tanaman-tanaman aksotis sangat banyak di NTT, maka dengan adanya komunitas bonsai ini adalah sebuah potensi, sehingga harus benar-benar diperhatikan sehingga tanaman – tanaman ini tidak diambil orang dari daerah lain dan dikembangkan.
“Kedepan kita akan menyurati sekda agar seluruh tanaman hias meja yang berbahan plastik diganti dengan bonsai. Ini sudah dimulai dari dekranasda, di mana hiasan di setiap meja adalah bonsai, sesuai dengan tema NTT hijau,” ujarnya.
Julie juga mengatakan, nanti pihaknya akan membantu dalam menjual bonsai-bonsai yang ada. Jadi, melalui bonsai ini, komunitas-komunitas bonsai bisa hidup. Selain itu, juga menegaskan giat ini serasi dengan slogan gubernur NTT yaitu bangkit dan sejahtera.
“Bangkitnya itu, saya rasa masyarakat NTT sudah bangkit, hanya bagaimana sejahtera. Pemerintah harus hadir dan mencari potensi mereka, untuk bagaimana dikembangkan. Tugas pemerintah harus memberi mereka jalan, supaya ekonomi bisa berputar,” tegasnya.
Selain itu kedepan Julie bermimpi dapat menggali semua potensi yang ada di NTT, salah satu program yang belum terwujud adalah wilayah Ruteng merupakan potensi kembangkan bunga.
”Doakan saja, yang pastinya semua potensi NTT dan buatan NTT,” tandasnya.(*Iya/JK)