Hari ini, Jumat (13/08/21), Universitas Nusa Cendana (dhi. Fakultas Kedokteran) mengukuhkan dan melantik 8 orang dokter muda. Kedelapan dokter muda itu yakni,
- dr. Shandy Surya Sanubary Bethan, S.Ked
- dr. Arah Murni Adi Ullu, S.Ked
- dr. Martina Glaucia Polcyani Mentari Pepo, S.Ked
- dr. Maya Wijiati Savitriany Bolang, S.Ked
- dr. Yolanda Yasinta Ina Tuto, S.Ked
- dr. Meliance Atika Bria, S.Ked
- dr. Maria Yovi Royanti Maan, S.Ked
- dr. Anastasia Lusia Elfiana Bhato, S.Ked
Pengambilan sumpah dan pelantikan dilakukan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Undana, dr. Sangguana M. J. Koamesah, MMR, MMPK, FISPH, FISCM
Wakil Rektor 1 Undana, Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc dalam sambutannya yang disampaikan secara daring menyampaikan beberapa hal antara lain, empat syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh para dokter pada zaman digital. Keempat syarat itu yakni,
- Chritical thinking, berpikir kritis. Kemampuan ini sangat penting dimana para dokter harus selalu mengkonfrontasikan semua pengetahuan dengan data, melakukan sintesa, dan kemudian mengambil kesimpulan. Seorang dokter harus menjadi problem solver dan bukan sebaliknya menjadi problem creator.
- Creativity and Inovation, kreatif dan inovatif. Dokter harus lebih kreatif dan inovatif, tidak terpaku pada hal-hal yang bersifat rutinitas. Kreativitas dan inovasi dibutuhkan di daerah pelayanan khususnya di Nusa Tenggara Timur dengan kondisi geografis, topografi yang sudah menjadi pengetahuan bersama. Hal-hal yang demikian menjadi tantangan di masa depan khususnya kepada para dokter yang akan bertugas di daerah-daerah, termasuk para dokter muda yang hari ini dilantik.
- Communication skill, Kemampuan berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi interpersonal, antarpribadi harus dipelajari. Bagaimana membuat komunikasi secara tertulis maupun secara lisan, termasuk komunikasi secara digital sebagai tuntutan kompetensi pada era industri 4.0
- Colaboration, kerja sama. Para dokter dituntut untuk mampu berkolaborasi (bekerja sama) dengan semua profesi. Persoalan-persoalan kesehatan dapat diatasi bila ada kolaborasi antarprofesi dan multi disiplin ilmu.
Akhir sambutan Wakil Rektor 1 Undana, ia mengingatkan filosofi Cendana yang tumbuh di Tanah Timor. Cendana suka tumbuh di tanah yang miskin. Ia butuh waktu paling sedikit 30 tahun untuk memberikan aroma yang mewangi. Akarnya mencengkram ke dalam tanah sambil mengambil sedikit nutrisi dari tanaman di sekitarnya. Tanaman sekitarnya pun dengan sukarela memberikan nutrisinya kepada sang cendana.
Pesannya yakni, mari menjadi orang-orang yang melayani di tengah kesulitan dan tantangan, namun tetap menunjukkan jati diri sebagai dokter yang mampu bekerja sama. Pada titik waktu tertentu orang akan menilai dan memberi anggukan sebagai pengakuan akan profesi sebagai dokter.
Seorang di antara para dokter muda terlantik, dr. Arah Murni Adi Ullu, S.Ked ketika dihubungi media ini via aplikasi WhatsApp menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Tuhan. Ia dan 7 temannya telah dapat dilantik hari ini. Dari 8 orang dokter muda yang dilantik terdapat 4 orang yang orang tuanya berstatus orang tua tunggal. Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya kapada seluruh civitas akademika Fakultas Kedokteran Undana dan rekan-rekannya yang telah belajar bersama. Tidak lupa ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada orang tuanya, dan para pihak yang mendukung dengan berbagai cara agar mereka tiba pada acara pada hari ini.
Sekalipun para orang tua tidak dapat secara langsung menghadiri pengukuhan di kampus, ia tetap bersyukur. Semua orang tua dan keluarga dapat mengikuti upacara ini secara virtual melalui zoom meeting.
Media ini mengucapkan selamat kepada 8 orang dokter muda. Mari menjadi pelayan-pelayan masyarakat di bidang kesehatan secara profesional, dan jadilah seperti cendana, harum mewangi di tanah kering dengan varian karakter insannya. Tuhan pasti menyertai dan memberkati hingga memberikan solusi pada tantanngan zaman ini.
Penulis: Heronimus Bani
Selamat sukses buat ke 8 dokter muda yg telah di lantik hari ini yang selanjutnya memasuki sesi berikutnya yaitu melawan keinginan diri sendiri di zaman modern ini.
“Kritislah” dalam segala hal dan layanilah dengan hati.