OPERASI KESELAMATAN RANAKA 2021 (Permenungan penanganan Badai Seroja)

Simeon Sion

Oleh: Bripka Simeon Sion (Anggota Polri yang bertugas di Polres Kupang)

Senin 12 April 2021 Mabes Polri dan jajaran secara serentak melaksanakan Operasi Keselamatan 2021. Mengusung adagium Polisi Yang Presisi, operasi ini menjadi lebih berwarna dari operasi-operasi pada tahun sebelumnya.

Bacaan Lainnya

Triwulan Pertama tahun 2021, Indonesia diguncang berbagai problema kehidupan. Mulai dari kasus teroris hingga bencana alam yang melanda berbagai daerah ditanah air. Catatan-catatan awal tahun inilah yang menjadi PR Polri dalam tugasnya sebagai pelindung pengayom dan pelayan masyarakat.

Operasi Keselamatan 2021 merupakan bentuk kepedulian Polri  untuk menjawab segelintir keraguan-raguan masyarakat terkait beberapa peristiwa akhir-akhir ini.

Kapolda NTT Irjen Pol Drs. H. Lotharia Latief, S.H.,M.Hum, ikut menyelaraskan operasi ini dengan mengedapankan fungsi Polisi Lalu Lintas dalam melakukan cipta kondisi mendukung Kamseltibcar (keamanan,keselamatan,ketertiban dan kelancaran) lalu lintas menjelang hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dengan sandi Operasi Keselamatan Ranaka 2021.

Permasalahan di bidang lalu lintas berkembang dinamis dan sangat cepat yang merupakan konsekwensi dari bertambahnya populitas penduduk berbarengan dengan jumlah kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor sebagai sarana mobilitas dalam menunjang kebutuhan hidupnya. Tidak bisa dipungkiri pula era digital selalu menjadi bagian dari laju pertumbuhan itu.

Operasional order angkutan publik sudah berada dalam genggaman melalui handphone. Amanat Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan mensyaratkan Polri memiliki kompleksitas yang tidak bisa ditangani sendiri selain bersinergi dengan pemangku kepentingan guna mengurai akar permasalahan serta solusi yang diterima dan dijalankan semua pihak.

Polri bersama stakeholder wajib mewujudkan dan memelihara keamanan keselamatan,ketertiban dan kelancaran berlalu lintas, meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas serta  membangun budaya tertib berlalu lintas.

Data kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda NTT berdasarkan Aplikasi IRSMS (integrated Road Safety managemet system) mencatat 1.125 kejadian selama tahun 2020. Korban meninggal dunia mencapai 393 orang, luka berat 412 orang dan luka ringan 1.327 orang. Jumlah pelanggaran tercatat paling besar dengan menyumbang angka 23.047 kali

Keselamatan Nomor Satu.

Adagium Polisi yang Presisi ( Prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan) bila disematkan dalam Operasi Keselamatan Ranaka 2021 sudah wajib hukumnya  Polri memberi jaminan keselamatan bagi pengguna jalan. Mengapa ? Pertama, lalu lintas sebagai urat nadi kehidupan. Mobilitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dewasa ini tak lepas dari peran lalu lintas. Lalu lintas diibaratkan urat nadi yang senantiasa dijadikan jembatan transportasi kebutuhan  keseluruh tubuh manusia. Tanpa adanya lalu lintas niscaya kebutuhan hidup manusia tak akan sampai pada sasarannya. Oleh karena itu sangat perlu diadakan satu sistem berlalu lintas yang mumpuni guna menunjang kebutuhan ini.

Kedua, Lalu lintas sebagai cermin budaya bangsa. Mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton pernah mengatakan kalau mau melihat bagaimana suatu negara atau bangsa lihatlah perilaku masyarakatnya dalam berlalu lintas. Tak Pelak pernyataan ini menjadi ciri kas kita di jalanan. Sudahkah kita mematuhi aturan berlalu lintas karena didasari kesadaran nurani kita ? Ataukah kita hanya takut polisi ?

Ketiga, Lalu lintas sebagai cerminan tingkat modernitas. Kemajuan dibidang transportasi seiring dengan kemajuan peradaban manusia. Laju ini wajib dibaca Polri demi mencegah setiap kriminalitas jalanan yang bakalan terjadi baik karena faktor manusia maupun faktor alam.

Operasi Keselamatan Ranaka 2021 sebagai refleksi penanganan bencana Seroja di NTT

Badai Siklon Seroja telah melululantakan bumi flobamora tanggal 3-5 April 2021 lalu. Tak sedikit yang kehilangan sanak saudara, orang tua dan handai taulan. Ribuan rumah penduduk disapu angin kencang dan banjir bandang. Harapan sirna tatkala semuanya telah tiada. Banyak pihak menyebut badai ini sebagai Ucapan Selamat Paskah Yang Tertunda dan berganti menjadi ungkapan duka.

Responsibilitas berbagai pihak terhenti seketika melihat badai yang datangnya diluar nalar manusia semata. Pohon-pohon yang tumbang menutupi bahu jalan secara sukarela dibereskan warga. Tak bisa disalahkan kalau mereka menagih uang jasakepada setiap pengendara yang melintas. Fenomena inilah yang menjadi refleksi dalam operasi Keselamatan Ranaka 2021. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si menekankan responsibilitas setiap personil Polri dalam menjalankan operasi ini. Ia wajib mendeteksi secara dini setiap gejala yang mengarah pada gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Idul Fitri 1442 Hijriah mengundang mobilitas warga yang tinggi ditengah keberadaan kita yang kian dipisahkan karena pandemi Covid-19.

Hemat penulis, Operasi Keselamatan Ranaka 2021 dijadikan momen Polri untuk mengingatkan kembali masyarakat NTT agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang sempat pudar sebagai akibat dari Badai Siklon Seroja beberapa waktu lalu. Tak lupa ucapan terimakasih yang mendalam atas dedikasi Polri khususnya Polda NTT serta aparat TNI yang tak pernah tidur membantu masyarakat selama Badai Siklon Seroja dan Banjir Bandang di tanah Flobamora. Dedikasimu telah menghapus air mata kami.

Pray For NTT !

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar

  1. Ini tulisan kedua yang saya baca dari penulis yang sama dengan materi berbeda. Penulis yang berlatarbelakang Polri berpangkat Bripka berbakat menulis ini perlu diberikan reward oleh Kapolri. Karena, melalui tulisan dapat membantu tugas Polri untuk menyosialisasikan program kerja Polri kepada masyarakat.Sehingga masyarakat mengetahui bahwa tugas Polri itu rumit apalagi tidak didukung oleh pemahaman masyarakat. Proficiat Pak Bripka Simeon Sion, teruslah berkiprah demi terwujudnya transparansi penegakan hukum di Indonesia.