Komisi IV DPRD TTS Kunjungi 4 Sekolah Jelang UAS

Komisi IV DPRD TTS saat berada di salah satu sekolah.

Soe-InfoNTT.com,- Komisi IV DPRD TTS, melakukan monitoring pelaksanaan belajar dari rumah (BDR) dan persiapan ujian akhir sekolah. komisi IV mendatangi SD Inpres Sekip, SMPK Sint Vianney Soe, SMP Negeri 2 Soe dan SD Inpres Taubneno, Kamis (25/3/2021).

Tiba di SD Inpres Sekip, Komisi IV diterima oleh Kepala sekolah, Erny Johana Kause. Di hadapan Komisi IV Erny menjelaskan, sudah setahun terakhir proses KBM berlangsung dengan sistem belajar dari rumah.

Bacaan Lainnya

Dirinya mengakui, siswa SD khususnya kelas 1, proses belajar dari rumah kurang efektif karena para siswa membutuhkan pendamping dari para guru.

“Kita sempat coba BDR menggunakan ruang kelas dengan membatasi jumlah siswa, dengan per kelas 12 orang dan hanya berlangsung selama 1 jam per hari. Seluruh protokol kesehatan kita terapkan secara ketat, dan kebijakan ini mendapat persetujuan dari orang tua siswa. Namun setelah berjalan kurang lebih seminggu, ada anggota Polisi yang menegur sehingga belajar dari sekolah dihentikan dan KBM kembali berlangsung dari rumah masing-masing siswa,” ungkap Kepsek.

Untuk persiapan kelas VI menghadapi ujian akhir lanjut Erny, para siswa melakukan KBM di sekolah dengan membatasi jumlah siswa per kelas 8 orang dan dibagi per shift. Proses KBM pun hanya berlangsung 2 jam per shift dan tetap terapkan protokol kesehatan.

“Sudah sejak awal Maret lalu siswa kelas VI belajar di sekolah, tapi kita batasi jumlah siswa per kelas. Kegiatan ini akan berlangsung hingga Mei mendatang guna mempersiapkan para siswa menghadapi ujian akhir sekolah,” ujar Ermy.

Usai dari SD Inpres Sekip, Komisi IV bertolak ke SMPK Sint Vianney Soe dan diterima wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Yoseph Kuil, S.Pd. Kepada komisi IV Yoseph menjelaskan, adanya pandemi covid-19, proses KBM terpaksa berlangsung secara daring dan luring.

Menurut Yoseph, mayoritas siswa melaksanakan KBM secara daring (online) sedang sebagian kecil karena keterbatasan fasilitas melakukan KBM secara luring, di mana siswa mengambil tugas dan mengumpulkan tugas ke sekolah.

“Jumlah siswa-siswi kita ada 483 orang, yang mana kurang dari 20 siswa yang melakukan KBM secara learning. Sedangkan sisanya melakukan KBM secara daring. Persiapan siswa kelas IX menghadapi ujian akhir sekolah, pada Senin mendatang akan dilakukan try out pertama menggunakan sistem daring dan luring,” ujarnya.

Pihaknya sudah membuat Google form untuk online maupun offline. Sekolah berencana akan melakukan try out sebanyak dua kali sebelum menggelar ujian akhir sekolah. Try out kedua sendiri akan digelar pada April mendatang.

Hal ini karena adanya Pandemi Virus Corona, maka jumlah try out berkurang dari semula tiga kali menjadi dua kali. Semua persiapan terkait try out sudah kami siapkan.

Usai dari SMPK Sint Vianney Soe, komisi IV bertolak ke SMP Negeri 2 Soe dan SD Inpres Taubneno. Ketua komisi IV Marten Tualaka mengapresiasi pihak sekolah yang walaupun dalam kondisi pandemi, tetapi proses KBM dengan sistem BDR masih tetap berjalan dengan baik.

Dirinya berharap pihak sekolah bisa menyiapkan secara baik segala persiapan terkait pelaksanaan ujian akhir sekolah. Komisi IV juga mencatat apresiasi yang disampaikan para kepala sekolah untuk diperjuangkan lewat jalur legislatif.

“DPRD mengapresiasi para guru dan kepala sekolah yang tetap masuk sekolah walau proses KBM berlangsung secara BDR. Kita berharap seluruh persiapan terkait ujian akhir bisa disiapkan secara baik dan kedepan KBM bisa kembali digelar secara tatap muka,” ujar Marten.

Monitoring tersebut dipimpin langsung Ketua Komisi IV Marthen Tualaka, Sekertaris Komisi IV Habel Hotti, Anggota Komisi Roby Faot, Mariana Lakapu, Yupic Boimau, Deksi Letuna dan Jason Benu.

Laporan: Welem Leba

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *