Jerry Manafe Minta Kadis Kesehatan Cari Tahu Kepala Puskesmas yang Tidak Memberi Hak Nakes

Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe (tengah) ketika membuka kegiatan (23/2).

Oelamasi-InfoNTT.com,- Wakil Bupati Kupang Jerry Manafe membuka Kegiatan Evaluasi Kinerja Tahun 2020, yakni Analisis Situasi dan Rencana Kegiatan Tahun 2022, Integrasi Intervensi Gizi dalam Pencegahan dan Penurunan Stunting Tahun 2021, Selasa (23/2/2021) di Aula kantor Bupati Kupang.

Turut hadir dalam kegiatan ini para Pimpinan OPD terkait salah satunya Kepala BP4D Marthen Rahakbauw dan Kadis Kesehatan dr. Robert Amheka, para Camat dan Kades se-Kabupaten Kupang, para Kapus dan Petugas Gizi Kabupaten Kupang, para LSM, perwakilan Bappelitbangda Provinsi NTT dan awak Media.

Bacaan Lainnya

Wakil Bupati dalam sambutannya mengingatkan bahwa yang terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten Kupang sudah cukup melonjak. Ia berharap agar semua pihak tidak menganggap enteng hal tersebut.

“Ini akan menjadi masalah yang cukup besar jika kita tidak bergotong royong dan bersama-sama dalam melaksanakan protokol kesehatan,” ujarnya.

Jerry Manafe  juga berpendapat bahwa stunting lebih mudah diatasi daripada covid-19 yang setiap saat grafiknya naik drastis, seperti pada bulan Januari hingga Februari sudah mencapai lebih dari 300 orang terkonfimasi covid-19. Ini bukan hanya tugas dari para tim medis dan satgas terkait, melainkan tugas semua untuk mengatasi persoalan covid-19. Tahun ini terjadi refocusing untuk Covid 19 sebesar 8 persen ( kurang lebih diatas 50 Miliar).

Wakil Bupati juga memberikan apresiasi bagi para OPD terkait seperti Kadis Kesehatan, Kepala BP4D, Kadis P2 KBP3A, para LSM, para camat, kades, kepala puskesmas dan jajarannya se Kabupaten Kupang serta media, yang mana angka stunting yang mencapai 40 persen lebih dan sudah turun hingga 25 persen. Hal ini bukanlah merupakan suatu kebetulan, melainkan kerja keras dari semua pihak.

Dirinya juga berharap agar para Camat tetap membantu puskesmas, posyandu dan pustu serta instansi lainnya, karena masalah stunting juga tidak bisa dikerjakan oleh dinas kesehatan sendiri, ini menyangkut dengan ekonomi rumah tangga terkait dengan makan minum dan ketersediaan air.

“Kita jangan cepat puas dengan kondisi yang ada, tapi pakailah pola ini untuk terus maju. Bagi para kepala puskesmas, harus lebih memperhatikan stunting dan covid-19 agar lebih baik dari sebelumnya. Ini waktu untuk kita bekerja bukan sebagai trouble maker di suatu tempat. Dengan menekan turunnya covid-19, kiranya kesejahteraan dan hak-hak di posyandu, pustu dan puskesmas bisa diperhatikan,” tegasnya.

Jerry juga meminta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang tegas dan membentuk tim kecil untuk mencari tahu kepala puskesmas yang tidak memberikan hak dari para bawahannya.

Sedangkan stunting, Jerry harapkan harus memiliki target, baik nasional, provinsi dan kabupaten. Ini harus terus dipantau agar tidak keluar dari target. Oleh karena itu dengan kegiatan evaluasi ini semoga semua bisa berpikir bersama dan memberi inovasi baru agar mendapat esensi tertinggi dalam penanganan stunting di Kabupaten Kupang.

Akhir kata, Jerry berharap semoga kegiatan seperti ini tetap dilaksanakan secara rutin agar pemerintah bisa mengetahui masalah, kendala dan sudah sejauh mana keberhasilan yang dicapai.

“Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama mewujudkan “tikar biru”(Stunting Kelar Dengan Bayi Ibu dan Remaja Kita Unggul) sebagai Program Inovasi Kabupaten Kupang,” tandasnya.

Laporan: Humas Pemkab Kupang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *