Seorang Suami di Amfoang Timur Temukan Istrinya Tewas Gantung Diri

Ilustrasi

Kupang-InfoNTT.com,- Seorang wanita ditemukan tewas tergantung (10/2) di kediamannya di RT 05 RW 03 Dusun I, Desa Netemnanu Selatan, Kecamatan Amfoang Timur,  Kabupaten Kupang. Demikian disampiakan Paur Humas Polres Kupang Aipda Lalu Randy melalui press realesnya kepada media ini, Kamis (11/2/2021).

“Saat ditemukan jasad wanita tersebut sudah dalam kondisi tergantung di rumahnya. Korban diduga meninggal dunia dengan cara gantung diri,” ujar Randy.

Bacaan Lainnya

Menurut Randy, informasi yang dihimpun, salah satu saksi (Bernadus Kuil) melihat secara langsung kejadian naas tersebut, di mana kejadian itu berawal pada hari Rabu (10/2) sekitar pukul 16.00 Wita. Saksi tersebut baru pulang ke rumah setelah mengikuti rapat musrembang di desa.

Ia menambahkan, saksi merupakan suami korban. Sesampai di rumah, saksi membersihkan rumput di halaman rumah dan dilanjutkan dengan memberi makan ternak. Sekitar pukul 18.00 wita saat listrik menyala, saksi sempat mengambil air di sumur milik Nahum Tanesib.

“Setelah melakukan beberapa aktifitas di rumah, saksi kemudian mengecek korban di kamar, dan mendapati korban sudah mengakhiri hidupnya deng cara menggantung diri menggunakan tali nilon warna biru yang terikat pada kayu plafon di pojok kamar,” ungkap Randy.

Saksi lalu meminta tolong kepada tetangga untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Amfoang Timur. Setelah mendapat laporan, Kapolsek Amfoang Timur melalui anggotanya langsung ke lokasi melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta memeriksa saksi mata dan juga mengungkap penyebab terjadinya peristiwa tersebut.

Pihak Polsek juga menghubungi para tenaga medis di Puskesmas Oepoli untuk bersama-sama mendatangi TKP guna melakukan olah TKP dengan tahapan pemeriksaan medis. Namun karena situasi pandemi, ada aturan dari Puskesmas Oepoli, maka atas perintah Kepala Puskemas Oepoli, korban hanya diperiksa luar saja dan tidak diperkenankkan dibawa ke Puskesmas Oepoli.

“Dari hasil pemeriksaan luar oleh Tim Medis terhadap korban, tidak ditemukan adanya tanda – tanda kekerasan pada tubuh korban, yang mana hidung dan mulut mengeluarkan darah serta air liur. Pihak keluarga korban yang diwakili suami menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak melanjutkan kasus tersebut, serta membuat surat pernyataan penolakan autopsi,” jelas Randy.

Laporan: Jimi Kapitan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *