Dinas PUPR Bangun Sumur Bor di Desa Enoraen Mubazir dan Asas Mamfaat Tak Dipenuhi

Foto: proyek sumur bor di Dusun 5, Desa Enoraen dan Ketua RT 02 Simon Smaut

Amarasi Timur – InfoNTT.com,- Penyediaan air bersih kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan lingkungan atau kesehatan masyarakat. Di mana selain untuk konsumsi juga memiliki peran dalam mengurangi jumlah orang dengan penyakitnya, terutama  penyakit yang berhubungan dengan air.

Sampai saat ini, penyediaan air bersih bagi masyarakat masih dihadapkan pada beberapa masalah yang kompleks dan belum dapat sepenuhnya diatasi. Salah satu masalah yang dihadapi saat ini adalah rendahnya tingkat pelayanan air kepada masyarakat, sehingga hal itu akan memiliki efek pada kesehatan manusia.

Bacaan Lainnya

Seperti halnya yang terjadi di Desa Enoraen, Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang. Wilayah ini mengalami masalah krisis air bersih, sehingga perlu adanya pembangunan sumur bor agar masyarakat bisa menikmati air bersih setiap waktu.

Pada tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penaataan Ruang, dibangun salah satu sumur bor di RT 02, RW 09, Dusun 05, Desa Enoraen dengan nilai proyek Rp. 149.900.000. Namun hingga saat ini tidak beroperasi alias mubazir karena belum digunakan oleh masyarakat setempat. Tentu hal ini menjadi tanda tanya bagi masyarakat.

Ketua RT 02 Simon Smaut ketika ditemui media ini di kediamannya pada Rabu (21/01/2021) siang mengungkapkan, pembangunan sumur bor ini sudah dimulai dari bulan Oktober tahun lalu (2020) dan selesai awal tahun 2021, namun sampai hari ini tidak dapat digunakan.

“Waktu survei titik pengeboran itu kurang lebih 90 meter kedalamannya baru bisa ada air. Lalu yang kita amati di lapangan sampai selesai ada 15 batang mata bor yang dipakai untuk pengeboran dengan panjang 3 meter namun air belum kita nikmati, padahal sacara kasat mata pekerjaannya sudah rampung,” keluhnya.

Menurut Simon, dalam pembangunan sumur bor tersebut juga sempat menuai kontroversi sehingga pekerjaannya sempat macet. Di mana masalahnya karena mesin bor sering kehabisan bahan bakar, ditambah lagi mesin bor yang dipakai CV. CHERIA itu pemilik mesinnya pihak lain.

Simon menyadari betul pentingnya sumur bor bagi masyarakat Dusun 05 di Desa Enoraen yang bertahun-tahun tinggal di daerah rawan krisis air bersih seperti ini, sehingga Dirinya berharap kepada dinas terkait untuk segera turun melihat langsung pembangunan sumur bor tersebut dan secepatnya agar bisa segera ditindaklanjuti.

Sementara itu, sampai berita ini diturunkan pemilik Pelaksana CV. CHERIA juga Konsultan Perencana CV. DISEN KONSULTAN belum berhasil dikomfirmasi, bahkan nomor teleponnya juga tidak dapat dihubungi.

Laporan: Jimy Kapitan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *