“Hello My Name Is” Pameran Tunggal Timor Art Graffiti di Kupang

Salah satu karya TAG di salah satu tembok di Jalan Palapa, Kota Kupang. Karya yang menyikapi beberapa UU dan RUU kontroversial. Aksi di NTT sendiri diawali oleh TAG pada 25 September 2019. (Foto: Asis)

MUDA DAN MENYALA

Berbicara tentang seni jalanan rujukan tentangnya didominasi pada seni visual. Meskipun seni Sastra (Puisi dan Drama) serta seni musik juga memiliki posisi yang lumayan besar. Mari kita mulai dengan makna mural dan graffiti.

Secara umum, mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya. Sedangkan Grafiti lebih menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cat semprot. Mural cenderung lebih bebas dan menggunakan media cat atau alat lain yang dapat menghasilkan gambar. Namun seperti halnya kehidupan, pemaknaan rata-rata bersifat tak tetap.

Timore Art Graffiti (TAG) adalah komunitas yang fokus pada seni visual. Komunitas ini berdiri pada tahun 2015 atas dasar ketertarikan para anggotanya kepada seni gambar khususnya seni visual di jalanan. Berusia relatif muda, para perupa di TAG bergelut dengan rupa-rupa tema dan teknik dalam berkarya. Pendekatan-pendekatan yang mereka lakukan terkait juga dengan identitas mereka sebagai warga kota Kupang dan provinsi NTT di mana aspek-aspek etnisitas juga punya warna yang kuat.

Perkembangan media informatika dan akses pengadaan media berkarya membuat ruang-ruang aktualisasi menjadi mudah dibangun. TAG membuka diri untuk terkoneksi sampai ke tepi-tepi batas cair ruang dan waktu yang dimungkinkan oleh teknologi.

Tumbuh dan menjadi bagian dari kota Kupang, TAG terlibat aktif dalam berbagai kegiatan mural dan graffiti di kota ini. Pada Februari 2018, saat Komunitas Art of Peace, sebuah gerakan seni visual internasional, menyambangi kota Kupang dan mengadakan kegiatan Aksi Mural di wilayah Kota Lama Kupang, TAG ikut terlibat.

Hal ini merupakan dukungan penuh rasa persaudaraan dari TAG kepada Komunitas Perupa Kapur Sirih Kupang yang juga merupakan bagian penting bagi TAG dalam mengembangkan diri. Dalam lingkup kota Kupang sendiri (juga beberapa wilayah di pulau Timor, dan area provinsi NTT) TAG sudah memiliki catatan yang tak sedikit tentang keikutsertaan mereka dalam mengisi ruang-ruang kreatifitas visual. Perkembangan metode berkegiatan secara berjejaringan oleh komunitas-komunitas di kota Kupang sendiri telah memberikan kesempatan kerja sama kreatif dan lintas seni yang kuat.

Dalam suasana kerja dan belajar bersama yang hadir di antara ragam komunitas di kota Kupang inilah, TAG mengadakan pameran perdana mereka. “Hello My Name Is” dipilih sebagai tema, sebuah istilah yang secara referensi sinematik telah memberikan jejak kuat bagi perkembangan global seni graffiti dan mural.

Harapannya adalah, dalam pameran ini jalan kesenimanan TAG selama ini akan kuat terefleksikan. Mereka telah tumbuh, tengah muda dan prima, dipenuhi  nyala inspirasi.  Pameran Tunggal Timor Art Graffiti akan diadakan pada 21 sampai 23 November 2019, bertempat di ruang seni Komunitas Film Kupang, Jalan Shopping Centre, Fatululi, Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Nara hubung bagi kegiatan : Obby Tukan (081236709269), dan informasi agenda acara dapat dipantau pada akun Instagram @timoreartgraffiti.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *