Sahraen-InfoNTT.com,- Ketua Komite SD Negeri Tarba, Soleman Subu membuat pernyataan bahwa masyarakat Tarba di Desa Sahraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang sudah menyerahkan sejumlah di petugas PLN untuk pemasangan listrik di SD Negeri Tarba namun hingga saat ini tidak terpasang.
“Tolong tulis ko biar orang tau, botong su kasih doi tapi listrik sonde manyala. Botong su datang ulang-ulang di Oesao, dong angka tangan,”ujar Soleman kesal.
Pernyataan ini terkait pengumpulan sumbangan masyarakat dusun Tarba sumbangan sebesar lima puluh ribu rupiah setiap kepala keluarga. Sebanyak 180 KK mengumpulan uang itu untuk membantu SD Negeri Tarba agar di sekolah itu tersambung jaringan listrik.
Pantauan media ini di SD Negeri Tarba, ternyata untuk mencapai sekolah, tiang terakhir milik PLN berdiri jauh dari lokasi. Maka, masyarakat telah mengupayakan 6 batang tiang sementara. Tiang-tiang itu di las untuk menyambung agar tingginya mencapai delapan meter. Masyarakat empat wilayah RT menanggung masing-masing satu tiang, sisanya ditanggung oleh Komite Sekolah dan para guru dari sekolah itu.
Tiang-tiang itu telah berdiri, bahkan instalasi sempat dipasang di sana. Namun, atas alasan yang menurut Kepala Sekolah, Jansen Subnafeu, petugas mencabutnya kembali oleh karena dapat dianggap salah memasang instalasi tanpa jaringan listrik.
Perlu diketahui, bahwa telah terjadi kesepakatan antara petugas PLN sub Ranting Buraen dengan pihak SD Negeri Tarba mengenai keseluruhan biaya jaringan listrik hingga instalasi ke sekolah tersebut. Keseluruhan biaya sebesar Rp.8.500.000 (delapan juta lima ratus ribu rupiah). Petugas di Buraen meminta penyetoran di muka sebesar Rp4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah).
Inilah penyebab Komite Sekolah, Soleman Subu membuat pernyataan mengejutkan ini. Petugas PLN sub Ranting Buraen yang hendak dikonfirmasi tidak berada di tempat. (HB/InfoNTT.com)
