Kupang-InfoNTT.com,- Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menanggapi pernyataan Fredi Latumahina senior Partai Golkar yang sudah dirilis berbagai media bahwa Ketum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto tidak responsif dan menyapa pengurus daerah, mengurus organisasi tidak sesuai mekanisme dan aturan main, tidak mendukung daerah secara optimal dalam pileg pilpres kemarin.
Melki Laka Lena selaku kader Golkar dan juga Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT merasa perlu menanggapi, bahwa Ketua Umum DPP Partai Golkar pasca reformasi Akbar Tanjung, Jusuf Kalla, Aburizal Bakri, Agung Laksono, Setya Novanto dan saat ini Airlangga Hartarto berlatar belakang pejabat publik dan profesional di bidangnya. Masing masing memiliki kemampuan dan gaya manejerial berbeda beda sesuai tantangan dan peluang di era kepemimpinannya.
Menurut Melki, Partai Golkar pasca reformasi harus bekerja sendiri tanpa bantuan jalur A (ABRI / TNI) dan jalur B (birokrasi) plus lahirnya banyak partai oleh tokoh Golkar membuat konsolidasi kekuatan Partai Golkar pasca reformasi tidak maksimal.
Semua Ketua Umum pasca reformasi bekerja dengan tim yang dibentuk dengan segala daya upaya pertahankan peran Partai Golkar dalam politik nasional. Prestasi terbaik dihasilkan Akbar Tanjung dan prestasi Ketum DPP Partai Golkar lainnya pertahankan urutan kedua Partai Golkar.
Periode kepemimpinan 2014 – 2019 menjadi periode sulit bagi keluarga besar Golkar. Dualisme kepemimpinan berlanjut kasus korupsi yg menimpa pimpinan DPP Partai Golkar menjadi musibah politik beruntun. Ketum Airlangga Hartarto dan jajarannya terus konsolidasi kekuatan dari pusat sampai tingkat daerah.
“Khusus kami di NTT, Ketum Airlangga Hartato beserta jajaran DPP Partai Golkar melakukan konsolidasi penutup se Indonesia Timur di Kupang – NTT. Hadir belasan ribu orang dan menjadi satu satunya partai di NTT yang lakukan konsolidasi besar bersama Ketum DPP partainya. Ketum juga mendorong kami mengajak senior Partai Golkar Akbar Tanjung, Aburizal Bakri dan Agung Laksono turun ke berbagai daerah se NTT menggerakkan kekuatan Golkar. Beliau bertiga turun ke NTT, di mana Akbar Tanjung ke perbatasan negara Atambua – Belu, Aburizal Bakri ke Labuan Bajo – Manggarai Barat dan Agung Laksono ke Waingapu – Sumba Timur memperkuat konsolidasi Golkar se NTT hadapi pileg pilpres.
Ketum melalui Korbid Pemenangan Pemilu Indonesia Timur DPP Partai Golkar Melchias Markus Mekeng membantu DPD I Golkar NTT dan teman-tan DPD PG se Indonesia dalam dukungan pemenangan hadapi pileg pilpres serentak. Proses kampanye selama 6 bulan beberapa kali Ketum memanggil para Ketua DPD Partai Golkar Provinsi se Indonesia untuk koordinasi dan membahas berbagai perkembangan politik yang harus dihadapi secara bersama dan dikoordinasikan lanjut dengan pengurus dan keluarga besar kabupaten kota se Indonesia.
“Inilah respon yang bisa kami sampaikan untuk menggambarkan berbagai hal yang Ketum Airlangga Hartato dan kami selaku Ketua DPD PG Provinsi NTT kerjakan bersama dengan teman-teman lainnya di jajaran DPP Partai Golkar dan pengurus DPD Partai Golkar se Indonesia dalam proses pileg pilpres kali ini,”jelas Melki Laka Lena. (Tim)