Yayasan Ume Daya Nusantara Ajak Media Aktif Kampanye Upaya Redam Krisis Iklim

Foto bersama usia diskusi Perubahan Iklim di Kantor Yayasan Ume Daya Nusantara.

Kupang-InfoNTT.com,- Yayasan Ume Daya Nusantara (UDN) menggelar diskusi fenomena perubahan iklim yang sedang menjadi perhatian banyak pihak.

Diskusi ini dilakukan bersama media mitra UDN dengan narasumber Nofdy L. Pono dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Kupang dan dipandu moderator Welhelmus Poek yang juga pemerhati lingkungan hidup.

Acara yang cukup menarik ini dilaksanakan pada Kamis, 25 April 2025 siang di Kantor Yayasan Ume Daya Nusantara, Jalan Bumi 2, Kelurahan Oesapa Selatan, Kota Kupang-NTT. Selain para jurnalis, kegiatan ini juga diikuti pihak UDN yakni Koordinator Program Damaris Tnunay, Wakil Direktur Simon Sadi Open, Asisten Program Vony Tallo dan Chrisantus.

Kegiatan ini dilaksanakan Yayasan UDN agar masyarakat bisa peroleh informasi dengan narasi yang tepat terkait isu perubahan iklim dan sistim PRB serta upaya mitigasi atau adapatsi yang dapat dilakukan masyarakat.

Nofdy L. Pono dalam pemaparan materi menyinggung soal dampak perubahan iklim bagi masyarakat inklusif dan strategi untuk menghadapinya. Contohnya yang diambil adalah Gas Rumah Kaca.

Nofdy menyampaikan perihal alasan dibalik perubahan iklim khusus meningkatnya gas rumah kaca, seperti kehutanan. Fungsi hutan adalah sebagai pernyerap emisi gas rumah kaca, karena hutan dapat mengubah CO2 menjadi O2. Sehingga jika terus ada pengerusakan hutan maka akan memberi kontribusi terhadap naiknya emisi gas rumah kaca.

Ia menambahkan, sama halnya dengan pertanian. Di sektor ini emisi gas rumah kaca dihasilkan dari pemanfaatan pupuk, pembusukan sisa-sisa pertanian dan pembusukan kotoran-kotoran ternak, serta pembakaran sabana. Sama halnya dengan sampah yang menjadi salah satu kontributor terbesar bagi terbentuknya gas metana (CH4), karena aktifitas manusia sehari-hari.

“Yang harus masyarakat tahu adalah meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi . Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbondioksidadi atmosfir,” ungkapnya.

Nofdy juga berharap agar ada perubahan perilaku pada kegiatan setiap individu. Karena kegiatan manusia kini menjadi faktor dominan yang mempercepat perubahan iklim.

“Walaupun terdengar kompleks, perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari dapat memberikan dampak besar bila dilakukan bersama-sama,” ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa tindakan sederhana seperti mengurangi sampah plastik, penanaman pohon secara berkala dan penggunaan lampu listrik dengan berlakukan pembatasan khususnya di siang hari dan lain-lain. Jika tidak dimulai maka apa yang dilakukan hari ini seperti buang sampah sembarangan, penebangan pohon dan penggunaan cahaya listrik yang berlebihan menghasilkan emisi gas yang berdampak pada pemanasan global.

“Sebenarnya kita bisa mengetahui data lebih jelas. Yang mana ada aturan yang mengatur tentang kewajiban pemerintah daerah membuat laporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca (IGRK), karena merupakan dokumen yang berisi data dan informasi mengenai tingkat, status, dan tren perubahan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari berbagai sumber emisi (source) dan penyerapnya (sink), termasuk simpanan karbon. Laporan ini bertujuan memberikan gambaran jelas mengenai emisi GRK di suatu wilayah atau sektor, sehingga dapat menjadi dasar untuk merancang kebijakan dan strategi mitigasi perubahan iklim yang efektif. Karena ada target nasional penurunan emisi gas rumah kaca tahun 2030,” ujar Nofdy Pono.

Dirinya meminta kolaborasi antara pihak swasta seperti Yayasan Ume Daya Nusantara (UDN) bersama media dan pemerintah untuk melakukan edukasi secara terus menerus, karena aksi penanganan perubahan iklim harus dimulai sekarang untuk memastikan keadilan iklim bagi semua. Perubahan kecil dalam gaya hidup sehari-hari, bila dilakukan bersama-sama, dapat memberikan dampak besar dalam mengatasi perubahan iklim.

Nofdy menambahkan, aksi ini juga sudah didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup melalui Program Komunitas untuk Iklim (ProKlim). Ini merupakan program nasional yang bertujuan mendukung aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat komunitas. Sebelumnya dikenal sebagai Program Kampung Iklim (ProKlim), program ini diubah konsepnya menjadi Program Komunitas untuk Iklim dengan tujuan untuk meningkatkan keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat.

Selanjutnya juga ditambahkan Damaris Tnunay, Koordinator Program dari Yayasan UDN, bahwa saat ini di Kabupaten Kupang sudah ada desa yang bekerjasama dengan UDN untuk mengedukasi dan menjalankan program ini.

“Desa binaan UDN di Kabupaten Kupang juga sudah membuat Perdes terkait penanaman pohon bagi pasangan yang mau menikah. Jadi kalau mau urus surat maka wajib menanam minimal 10 pohon. Ini cara edukasi yang baik untuk kita selamatkan bumi dari perubahan iklim ekstrim,” jelasnya.

Diskusi terbuka ini ditutup dengan closing statement dari moderator Welhelmus Poek, yang merangkum poin materi dari narasumber dan semua hasil diskusi bersama jurnalis. Yakni, perubahan iklim dapat diatasi dengan memulai perubahan dari gaya hidup sehari-hari, seperti mematikan lampu dan perangkat elektronik saat tidak digunakan, bijak menggunakan dan mengurangi penggunaan aliran listrik.

Selanjutnya, semua punya kesempatan menyelamatkan bumi dengan menanam pohon yang dapat membantu menyerap karbon dioksida dan meningkatkan kualitas udara. Juga mendukung kebijakan publik yang mendorong energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon.

“Dengan menerapkan perubahan-perubahan kecil dalam gaya hidup, kita dapat berkontribusi pada upaya mengatasi perubahan iklim dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan,” tutup moderator.

Acara juga diawali dan ditutup dengan permainan tanya jawab seputar perubahan iklim yang dipandu oleh Wakil Direktur Yayasan UDN, Simon Sadi Open.

Laporan: Chris Bani 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *